Rabu 20 Jul 2011 19:23 WIB

Muluskan Sri Mulyani, Kalangan Diplomat Dekati Purnawirawan?

Rep: erdy narsrul/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Purnawirawan TNI menolak mendukung Sri Mulyani menjadi presiden, karena pihaknya didekati oleh diplomat asing untuk melakukan hal itu. Mereka menyerahkan keputusan siapakah yang bakal memimpin Indonesia setelah SBY kepada masyarakat Indonesia.

“Kita menolak diplomat asing ikut campur masalah politik kita,” jelas purnawirawan TNI berbintang dua, TB Hasanuddin, saat dihubungi, Rabu (20/7). Pihak diplomat Negara Barat pada mulanya bertanya kepada sejumlah masyarakat Indonesia untuk studi kasus terkait Sri Mulyani yang diperkirakan bakal menjadi calon presiden setelah SBY. Hsanuddin menganggap itu masih biasa, namun ketika mereka mendekati purnawirawan, ini sudah tidak bisa dibiarkan, karena sudah menjadi serius.

Dia mengetahui sejumlah purnawirawan TNI didekati sejumlah diplomat Negara asing dan dimintai dukungannya untuk memilih Sri Mulyani sebagai presiden Republik Indonesia. Pihak purnawirawan, jelas Hasanuddin, ditawari menjadi wakil presiden.

Wakil Ketua Komisi I DPR itu justru mempertanyakan ada apa pihak asing ikut campur masalah politik Indonesia. Jangan-jangan , tambahnya, nantinya Indonesia akan menjadi kaki tangan pihak asing. Kemandirian bangsa bakal tercoreng, padahal Indonesia sudah demokratis. “Kita tidak perlu seperti itu,” ujarnya.

Dia justru mencurigai ada kesepakatan tertentu yang dibuat pihak asing di Indonesia terkati tawaran itu. Bahkan, Hasanuddin menilai bisa saja hal ini merugikan bangsa. “Kalaupun tidak merugikan, harus dipahami sekarang ini tidak ada yang gratis,” imbuhnya.

Jika presiden disetir pihak asing, tidak menutup kemungkinan dia akan menjadi boneka. Bukan kepentingan masyarakat banyak yang dibela, melainkan asing. Ekonomi Indonesia terancam beralih menjadi neo Liberalisme. Aset-aset negara terancam dijual untuk kepentingan asing. Pihak Kementerian Luar Negeri akan dipertanyakan kenapa diplomat mampu ikut campur masalah perpolitikan dalam negeri.

Mantan Wakil Kepala Staff Angkatan Darat, Kiki Syahnakri, mengetahui bahwa sejumlah diplomat asing mencoba mendekati purnawirawan TNI sejak sebulan lalu. Mereka membuka pembicaraan seputar asset-aset asing di Indonesia. Dia tidak merinci lebih lanjut apa saja asset asing di Indonesia, namun mereka berharap agar purnawirawan berkontribusi mengamankannya.

“Memang begitu yang mereka minta,” ujarnya, saat dihubungi. Pihak asing meminta agar purnawirawan TNI mendukung rencana Mantan Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani, menjadi presiden RI 2014 nanti. Kiki berpesan agar purnawirawan TNI khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya, mengabaikan hal itu.

Menurutnya, pihak asing dari Barat tidak perlu ikut campur masalah politik Indonesia. “Kita sudah bisa berjalan sendiri dan biarkan nasib kedepan bangsa ini di tangan kita,” imbuhnya. Erdy Nasrul

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement