REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pesan singkat yang dikirimkan Wakil Ketua Dewan Pembina (Wanbin) Demokrat, Marzuki Alie, kepada Ketua Dewan Pembina Demokrat, Presiden SBY, diduga kuat dibocorkan oleh anggota Wanbin sendiri. Namun Wakil Ketua Umum II Demokrat Max Sophacua memastikan bahwa SMS itu tidak bersifat rahasia.
Dalam SMS yang dikirim Jumat (8/7) malam lalu itu, Marzuki meminta SBY selaku Ketua Wanbin untuk menindak tegas kader partai yang saling memojokkan. Marzuki menyatakan kekhawatiran bahwa Demokrat akan menuju kehancuran jika kader-kader yang saling menyerang tersebut dibiarkan. "SMS itu wajar-wajar saja sebagai wakil ketua," kata Max di sidang Paripurna DPR RI, Senin (11/7).
Dengan bocornya SMS Marzuki kepada SBY, Max melihat ada upaya untuk memperkeruh suasana. Ia juga sudah menanyakan kepada Marzuki soal SMS tersebut. Marzuki menjawab bahwa SMS dikirimkan terbatas hanya kepada ketua dan anggota Wanbin. "Berarti yang menerima itu yang membocorkan ke publik," tambah Max.
Mengenai tudingan Marzuki seakan mempertanyakan kepemimpinan Anas Urbaningrum, Max menampiknya. Pesan yang disampaikan Marzuki kepada SBY hanya menunjukkan kepedulian kader partai terhadap kondisi internal Demmokrat. "Saya kira sebagai Wakil Wanbin, Anda pasti menanyakan. Tidak ada hal yang aneh. Jangan memperlebar masalah," tandas Max.