Senin 04 Jul 2011 19:58 WIB

Usai Mr A, Terbitlah Mr L yang Diduga Berada di Balik Nazaruddin

Rep: Esthi Maharani/ Red: Djibril Muhammad
Mantan bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin
Foto: Antara
Mantan bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Setelah muncul Mr A yang diduga menjadi dalang SMS gelap atas SBY, sekarang muncul Mr L yang disebut ada di belakang M Nazaruddin. "Selain Mr A sebagaimana yang diungkap Wasekjen PD Ramadhan Pohan, ada orang lain yaitu Mr L yang ada di balik kasus Nazaruddinn," kata Pasek Suardika, Senin (4/7).

Ia mengatakan dua tokoh ini merupakan otak di balik kasus Nazar. Keduanya memiliki tujuan sama meski memiliki latar belakang karir yang berbeda. Yakni ingin menghancurkan PD dan menjadikan popularitas presiden SBY anjlok. Tak hanya itu, kedua tokoh itu ingin pula melengserkan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum PD.

"Dua tokoh inilah yang menjadi master mind," katanya. Kedua orang inilah menurutnya justru yang tidak menginginkan Nazaruddin pulang ke Indonesia untuk menyelesaikan perkaranya.

Nazar, lanjut dia, telah merekayasa kapitalisasi dengan biaya yang sangat murah tapi meriah. "Mereka tidak ingin nazaruddin meskipun justru seluruh kader PD menginginkannya pulang. Nazaruddin dikapitalisasi dengan murah meriah. Tapi itu tidak akan berhasil karena apa yang dilakukan Nazaruddin itu kepentingan pihak lain. Karena bukan kepentingan PD maka itu akan sia-sia," katanya.

Ditanyakan apakah L yang dimaksudnya adalah Luhut Panjaitan yang dikabarkan menjadi ketua tim kampanye Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, Pasek enggan menjawabnya. Ia hanya berujar pada saatnya nanti publik akan tahu. Saat ini, lanjut dia, pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti terkait hal tersebut.

"Saat ini bukan demokrat yang berutang pada Nazaruddin, justru Nazaruddin yang menggunakan demokrat dan menjual demokrat dimana-mana," katanya menegaskan.

Dirinya pun menyarankan Nazaruddin untuk membuka aib partai lain yang selama ini justru menjadi pemain besar anggaran. Saat ini terkesan olehnya, Nazar sedang mencoba menjadi pahlawan dari status tersangka dirinya. "Tetapi dia tidak membongkar pemain besar lainnya, ada apa ini?" katanya penuh heran.

Ia pun meminta agar pengacara Nazar bekerja berdasarkan fakta dan bukti. Pesan yang selama ini dikirimkan ke sejumlah wartawan pun dianggapnya sebagai bentuk kebohongan. Menurutnya, pola yang dipakai Nazar sudah tidak benar dan terkesan pola orang lain.

"Jadilah pengacara di BAP, bukan di Black Berry Messenger (BBM). Apa yang disampaikan Nazaruddin adalah kebohongan. Dia selalu BBM Bohong-Bohong Melulu. Kalau dianggap benar, Benar-Benar Manipulasi (BBM)," katanya.

Jurubicara PD, Ruhut Sitompul pun meragukan jika BBM yang selama ini dilancarkan benar-benar dari Nazar. "Saya ragu itu Nazar. Takutnya justru orang ketiga yang memanfaatkan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement