REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyatakan bahwa penunjukan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti). "Penunjukan KSAD sudah melalui proses di Wanjakti," katanya seusai memimpin Apel Siaga Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI (FKPPI) di Surabaya, Jumat (24/6).
Dalam menunjuk seseorang menjadi KSAD, lanjut Panglima, Wanjakti mempertimbangkan profesionalitas, senioritas, penugasan, dan pengalaman selama bertugas di lingkungan TNI-AD. Oleh sebab itu, dia mengimbau masyarakat tidak mengaitkan-ngaitkan calon KSAD yang memiliki hubungan kekerabatan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Jangan dilihat penunjukan KSAD itu ada hubungan kekerabatan dengan Presiden," kata laksamana bintang empat itu menegaskan.
Menurut dia, pengangkatan KSAD merupakan hak prerogatif Presiden, sedangkan Panglima TNI wajib memberikan saran dan masukan. "Sudah mengerucut tiga nama calon. Mudah-mudahan dalam minggu-minggu ini sudah ada keputusan dari Wanjakti," ujar Agus, tanpa menyebut nama ketiga calon KSAD itu.
Nama-nama calon yang beredar saat ini adalah Panglima Komando Strategi TNI Angkatan Darat (Kostrad) Letjen TNI Pramono Edhie Wibowo yang juga adik ipar Presiden Yudhoyono, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI Budiman, dan Kepala Komando Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklatad) Letjen Marciano Norman.
Dari ketiga calon itu, yang memiliki peluang besar menggantikan KSAD Jenderal TNI George Toisutta adalah Pramono Edhie Wibowo. George Toisutta akan memasuki masa pensiun mulai 30 Juni 2011. Dia merupakan salah satu calon Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).