REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pihak Kepolisian masih terus mengembangkan kasus upaya terduga teroris yang merencanakan penyebaran racun sianida di kantin kantor polsek, polres, dan kantin Markas Polda Metro Jaya. Demikian dikatakan oleh Kapolri Jenderal Timur Pradopo usai mengantar keberangkatan kunjungan kerja Presiden ke Swiss dan Jepang di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (13/6).
"Tentunya nanti akan ada perkembangan yang kita sampaikan kepada rekan-rekan media dan masyarakat," ujar Kapolri.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sejumlah terduga teroris yang ditangkap di Kemayoran, pelaku memang berniat untuk menyebarkan racun. "Sementara memang demikian hasil pemeriksaan tersangka yang enam itu sudah kita amankan," katanya.
Langkah antisipasi yang cepat, kata Timur, membuat para terduga teroris itu tidak berhasil menjalankan rencananya. "Insya Allah kalau kita bisa antisipasi lebih cepat, kita antisipasi lebih cepat sehingga lebih pada langkah-langkah penindakan," terangnya.
Densus 88 Antiteror menangkap keenam terduga teroris tersebut pada Jumat (10/6). Mereka tertangkap karena pengakuan kelompok Poso yang menembak polisi.
Mereka hendak menyebarkan racun sianida di kantin-kantin lingkungan polisi seperti kantor polsek, polres, dan Polda Metro Jaya. Bahkan, mereka dicurigai juga akan menyebarkan racun di lingkungan asrama polisi.
Keenam terduga teroris tersebut adalah Santhanam (30), Wartoyo (34), Jumarto, Umar (25), Paimin (34) dan Budi Supriyadi (33).