Sabtu 11 Jun 2011 20:58 WIB

Jumarto, Salah Satu Terduga Teroris yang Ditangkap Mengaku Tukang Ojek

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Polri mengakui telah melakukan penangkapan terhadap enam orang yang diduga terlibat aksi teror di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya Jumarto  alias Qomarudin yang tinggal di kontarakan milik Warsini terletak di Jalan Panca III RT 012/01 Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat.

“Dia baru dua bulan mengontrak disini,” kata Warsini yang ditemui Republika, Sabtu (11/6)., di rumahnya. Rumah warsini masih satu bangunan dengan beberapa kontarakan yang salah satunya dihuni Jumarto.

Warsini tidak menyangka jika Jumarto yang kerap disapa Qomar ini terlibat dalam kegiatan terorisme. Ia juga tidak melihat gelagat yang aneh dari Qomar. Pasalnya, Qomar cukup terbuka dan tidak menutup diri dari lingkungan luar. Selain itu, kamar kontrakannya juga kerap terbuka dan dapat dilihat dari luar.

Saat mengontrak, Qomar juga tidak membawa barang-barang yang mencurigakan. Warsini menuturkan Qomar ditangkap usai menunaikan Shalat Jumat (10/6). "Habis salat Jumat, saya melihat sekitar 15 polisi berpakaian preman menangkap penghuni kosan," tambahnya.

Menurut dia, penggerebekan berlangsung selama 30 menit. “Dia dikawal dan tidak diborgol lalu dibawa ke ujung gang kemudian naik mobil," imbuhnya.

Warsini juga percaya saat Qomar mengaku sebagai tukang ojek saat akan mengontrak di kontrakan miliknya. Ia juga kerap melihat istri Qomar yang mengenakan cadar seminggu sekali mengunjungi Qomar. Tapi di kontrakan, lanjutnya, Qomar tinggal sendiri.

"Ciri-cirinya kurus, tinggi badan 175 cm, kulit hitam, rambut selalu dikuncir. Dia kelahiran 1979 dan asal Purbalingga," tegasnya.

“Iya ada penangkapan tadi malam di wilayah saya," kata Kombes Hamidin yang dihubungi melalui telepon selulernya, Sabt

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement