Rabu 08 Jun 2011 17:29 WIB

Ketua MA Menitikkan Air Mata Saat Tahu Hakim Syarifudin Ditangkap KPK

Rep: C13/ Red: Djibril Muhammad
Ketua Komisi III DPR, Benny K Harman
Ketua Komisi III DPR, Benny K Harman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tertangkapnya hakim Syarifudin oleh KPK membawa kesedihan bagi pimpinan Mahkamah Agung (MA). Ketua Komisi III DPR, Benny K Harman, mengaku, kasus Syarifudin menampar kredibilitas MA yang gencar melakukan pembenahan internal. Hal itu mengemuka setelah pihaknya melakukan audiensi dengan pimpinan MA di Gedung MA, Rabu (8/6).

Dari hasil perbincangannya dengan Harifin A Tumpa. Benny mengatakan, yang bersangkutan mengaku malu dengan kejadian itu. "Ketua MA sampai menitikkan air mata terhadap kasus hakim Syarifudin," ujar Benny kepada wartawan.

Meski ikut bersimpati dan mengaku larut dalam kesedihan jika institusi dinilai buruk gara-gara satu oknum. Benny tak lupa mengkritik kinerja MA atas pengawasan para hakim yang dinilainya lemah. Meski sudah ada dua pengawasan internal, dari pimpinan hakim maupun hakim pengawas yang bersifat melekat. Benny menyadari mengawasi 7 ribu hakim secara pribadi sulit dilakukan.

Meski begitu, menurut dia, pengawasan harus diperketat. Dengan begitu, diharapkan tak terulang kembali hakim tertangkap tangan menerima suap. "Hasil pertemuan kami mengusulkan dibentuk tim investigasi untuk mencari pola pola korupsi yang terjadi di MA," kata politikus Partai Demokrat itu.

Benny mengingatkan, masyarakat jangan melulu menyalahkan hakim. Ia menuturkan curhat Ketua MA kepadanya, yang menyebut masyarakat ikut mendorong hakim menerima suap. Tujuannya agar perkara yang ditangani hakim tertentu bisa dimenangkannya. Hal itu dinilai Benny karena masyarakat berpartisipasi aktif menjerumuskan hakim ke dalam perbuatan nista. "Memang masyarakat kita sedang sakit," jelasnya sambil berlalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement