Sabtu 04 Jun 2011 22:01 WIB

Rakyat Indonesia Kurang Doyan Susu, Konsumsi Masyarakat Masih Rendah

susu
susu

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Menteri Pertanian Suswono mengatakan tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia sampai saat ini masih sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara lain.

"Tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia hanya 11 liter per kapita per tahun," kata Suswono usai Peringatan Hari Susu Nusantara 2011 di Kompleks Tarubudaya, Ungaran, Kabupaten Semarang, Sabtu (4/6).

Ia menyebutkan tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia itu masih sepertiganya dari Malaysia yang konsumsi susunya sudah 36 liter/kapita/tahun. Apalagi dibandingkan Amerika Serikat dan Belanda.

Karena itu, kata dia, upaya untuk meningkatkan tingkat konsumsi susu akan terus dilakukan, salah satunya melalui peringatan Hari Susu Nusantara yang bertema "Segelas Susu Segar Setiap Hari".

Menurut dia, kebutuhan susu secara nasional sampai saat ini sekitar 70 persennya masih mengandalkan impor dari negara lain. Sementara pasokan susu nasional hanya mampu mencukupi 30 persennya.

Kalau dilihat dari kondisi peternakan sapi perah di Indonesia, kata Suswono, memang masih kurang optimal untuk menunjang kebutuhan susu masyarakat karena skalanya cenderung masih relatif kecil.

"Manajemen pengolahan susu juga perlu diperbaiki, seperti dalam sisi higienitasnya yang harus lebih diperhatikan dan menjaga kualitas serta kemurnian susu yang dihasilkan," kata Suswono.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo mengatakan daerah-daerah yang menjadi sentra peternakan sapi perah di wilayah itu, antara lain Boyolali, Salatiga, dan Kabupaten Semarang.

"Kontribusi Jateng untuk mencukupi kebutuhan susu secara nasional sekitar 10,7 persen/tahun. Sudah cukup lumayan, mengingat 70 persen kebutuhan susu secara nasional masih dicukupi susu impor," katanya.

Karena itu, ia meminta para peternak sapi perah yang ada di wilayah Jateng untuk menjaga kualitas susu yang dihasilkan, jangan berbuat tidak jujur, misalnya dengan mencampur susu dengan santan.

"Ini kepercayaan, kalau sudah ada yang tidak jujur, maka akan rusak sebelangga. Kepercayaan terhadap kualitas susu yang dihasilkan Jateng akan hilang, karena itu jagalah kualitas susu," kata Bibit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement