REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Indonesia Police Watch prihatin dengan maraknya aksi penembakan terhadap polisi. Dalam lima bulan terakhir, ada delapan polisi yang tertembak.
Menurut Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, pengungkapan aksi penembakan ini akan membuat masyarakat makin mempercayai Polri. Jika Polri tidak mampu mengungkapkan kasus ini, akan terjadi krisis kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Masyarakat akan beropini, "polisi saja tidak bisa melindungi dirinya sendiri, lalu bagaimana masyarakat bisa berharap polisi melindungi mereka".
IPW sendiri menilai ada pergeseran yang tajam dari pelaku kriminal belakangan ini, yaitu mereka tidak lagi menjadikan harta benda sebagai target utama, melainkan menjadikan anggota polisi di tempat kejadian sebagai target utama. Tujuannya, untuk mempecundangi polisi dan sekaligus membuat terapi kejut pada masyarakat agar tidak melakukan perlawanan.
"Makin maraknya aksi penembakan terhadap anggota Polri menjadi tantangan tersendiri bagai Kapolri untuk menuntaskannya," katanya.