REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mantan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Pramono Anung menegaskan, Nunun Nurbaeti bukan kader PDI Perjuangan dan tidak masuk dalam tim kampanye calon presiden dan calon wakil presiden dari PDI Perjuangan secara resmi. "Jika Nunun Nurbaeti menyatakan simpatinya kepada Ibu Megawati, banyak orang bersikap yang sama, yakni menjadi simpatisan," kata Pramono Anung usai diskusi "PPP Mendengar: Partai Politik dan Konsolidasi Demokrasi" di Kantor DPP PPP, Jakarta, Jumat petang.

Menurut dia, menjadi simpatisan adalah hal biasa, karena sangat banyak orang menjadi simpatisan. Apalagi pada pemilihan presiden tahun 2004, katanya, hanya tinggal dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, yakni Susilo Bambang Yudhoyono/Jusuf Kalla serta Megawati/Hasyim Muzadi, sehingga hal yang wajar jika sangat banyak orang menjadi simpatisan pasangan Megawati Hasyim/Muzadi. "Namun, simpatisan bukan berarti menjadi tim kampanye," katanya.

Wakil Ketua DPR RI ini menambahkan, saat itu dirinya masih menduduki jabatan Wakil Sekjen di DPP PDI Perjuangan dan tidak terlalu mengetahui secara detil apa saja yang dilakukan istri politisi PKS tersebut. "Saya tidak tahu persis apa yang dilakukan Ibu Nunun," katanya.

Wakil Sekjen PDI Perjuangan Bambang Wuryanto juga membantah keras bahwa Nunun Nurbaeti adalah tim kampanye pasangan Megawati/Hasyim Muzadi pada pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2004. Menurut dia, Nunun Nurbaeti adalah istri Adang Dorodjatun, politisi PKS, sehingga bisa diperkirakan aktivitasnya di partai apa.

Pihak yang menyebutkan Nunun Nurbaeti adalah tim kampanye PDI Perjuangan adalah bawahan Nunun Nurbaeti, Arie Malangjudo, ketika memberikan kesaksian pada persidangan soal kasus suap cek pelawat di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 9 Mei lalu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika