Kamis 26 May 2011 09:42 WIB

Repot-Repot Ciptakan Lapangan Kerja, Lebih Baik Ekspor Warga ke Luar Negeri

Red: cr01
Potret buram tenaga kerja di Indonesia yang terpaksa mengais rejeki di negeri orang.
Foto: ploso.net
Potret buram tenaga kerja di Indonesia yang terpaksa mengais rejeki di negeri orang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN - Jumlah pencari kerja baru di Kabupaten Lebak, Banten, hingga April 2011 mencapai 13.068 orang dan sebagian besar melamar ke luar daerah karena terbatasnya penyerapan tenaga pekerjaan lokal.

"Dari 13.068 orang itu kebanyakan mereka lulusan sekolah lanjutan tingkat atas," kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Lebak, Suprapto, di Rangkasbitung, Kamis (25/5).

Suprapto mengatakan, selama ini upaya pemerintah daerah untuk mengatasi masalah pengangguran dengan cara memberikan kesempatan bagi pencari kerja untuk mengikuti bursa lapangan pekerjaan (job fair) di Provinsi Banten.

Dalam membuka lowongan kerja, pemerintah bekerjasama dengan sejumlah perusahaan yang ada di Kabupaten Lebak, seperti Alfa Mart dan Indo Mart. Selain itu, pemerintah Kabupaten Lebak juga menjalin kerjasama dengan Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI). “PJTKI sangat membantu penyerapan tenaga kerja, sehingga banyak tenaga kerja wanita (TKW) bekerja di luar negeri,” ujar Suprapto.

Penempatan tenaga kerja ke luar negeri merupakan salah satu solusi untuk menekan pengangguran di Kabupaten Lebak. Diperkirakan TKI asal Lebak yang bekerja di beberapa negara mencapai 20.000 orang.

Selama ini, kata Suprapto, lapangan pekerjaan lokal sangat terbatas. Terlebih lagi Kabupaten Lebak bukan daerah industri atau perdagangan. Karena itu, pihaknya hanya sebatas menyarankan kepada pencari kerja untuk mengikuti bursa kerja atau melamar ke perusahaan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement