REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring, mengaku mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak termasuk bintang porno terkait dengan pemblokiran situs pornografi.
"Dengan pemblokiran, banyak yang merasa dirugikan. Padahal, pendapatan mereka sangat tinggi," kata Tifatul usai meresmikan 'Sekolah Cinta Anak' di Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (24/5).
Mantan Presiden PKS tersebut mengatakan mereka menganggap pemblokiran tersebut berarti mengekang kebebasan. Padahal, pemblokiran tersebut merupakan amanat dari undang-undang. Pendapatan industri pornografi dunia di internet mencapai 100 miliar dolar AS.
Tifatul mengatakan bahwa pemblokiran situs porno tersebut untuk menyelamatkan moral generasi penerus bangsa. Namun, ternyata gerakan tersebut seringkali diprotes oleh berbagai pihak yang merasa tak senang dan haknya dilarang.
Saat ini, kata dia, pemblokiran situs porno terus berjalan dan telah mencapai 90 persen. Namun, ia mengakui bahwa situs porno tersebut masih ada yang lolos dan bisa diakses oleh pengguna internet.
Lebih lanjut, ia mengatakan Indonesia saat ini menjadi negara ketiga pengakses internet dan nomor dua terbesar pengakses situs pornografi. Untuk mewujudkan kampanye implementasi "Internet Sehat" berjalan efektif, pihaknya terus menerima pengaduan melalui posko laporan pornografi setiap hari.
"Setiap hari ada ribuan laporan yang masuk baik dari orang tua dan guru. Kami ajak masyarakat untuk tingkatkan berperan aktif," tandasnya.