Senin 23 May 2011 12:49 WIB

Para Menteri Non Blok Gelar Pertemuan di Bali

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Konferensi Tingkat Menteri ke-16 Gerakan Non Blok yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Senin, diawali dengan Pertemuan Pejabat Senior (Senior Officials Meeting/SOM).

Pertemuan Pejabat Senior itu berlangsung tertutup yang kemudian dilanjutkan dengan rapat komite untuk membahas masalah politik, ekonomi dan sosial.

KTM ke-16 GNB berlangsung mulai 23 hingga 27 Mei. Pertemuan Pejabat Senior dilaksanakan pada hari pertama dan kedua yakni Senin (23/5) dan Selasa (24/5).

KTM GNB akan dibuka secara resmi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Rabu (25/5).

Pelaksanaan KTM ke-16 ini memiliki keistimewaan karena bertepatan dengan 50 tahun berdirinya GNB. Tema yang diangkat dalam KTM kali ini adalah "Shared Vision on the Contribution of NAM for the Next 50 Years".

KTM GNB mengundang partisipasi Menteri Luar Negeri dari 118 negara anggota dan dua negara anggota baru yakni Fiji dan Azerbaijan. Selain itu juga turut hadir negara pengamat, negara tamu, organisasi tamu dan organisasi pengamat.

Pada KTM ke-16 akan menghasilkan dokumen akhir yang merupakan pemutakhiran terhadap hasil KTT GNB di Sharm El Sheik, Mesir, serta deklarasi mengenai Palestina. Selain itu juga akan dihasilkan "Bali Commemorative Declaration".

Sementara itu, GNB didirikan pada 1961 dalam Konferensi Tingkat Tinggi pertama yang diselenggarakan di Beograd, Yugoslavia.

KTT I GNB dihadiri 25 negara yakni Afghanistan, Algeria, Yaman, Myanmar, Kamboja, Srilanka, Kongo, Kuba, Siprus, Mesir, Ethiopia, Ghana, Guinea, India, Indonesia, Irak, Lebanon, Mali, Maroko, Nepal, Arab Saudi, Sudan, Suriah, Tunisia, dan Yugoslavia.

Pada masa awal pembentukannya, GNB lebih ditujukan untuk menggalang solidaritas, menumbuhkan rasa percaya diri serta menyatukan visi diantara 25 negara-negara berkembang.

Pada KTT I GNB, ditegaskan bahwa GNB tidak diarahkan pada suatu peran pasif dalam politik internasional, tetapi untuk memformulasikan posisi sendiri secara independen yang merefleksikan kepentingan anggota-anggotanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement