REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Mantan ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais mengkritik kinerja kejaksaan, polisi, dan KPK. Menurut dia, kinerja aparat penegak hukum di Indonesia hanya sandiwara belaka. Realitas itu ditambah janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membabat habis korupsi di negeri ini tak juga dilaksanakan.
Buktinya, kata dia, korupsi makin menggejala di masyarakat dan melembaga di institusi pemerintahan. Sayangnya, sambung Amien, Presiden sebagai pucuk piramida kekuasaan belum bisa memberi teladan bagi pemberantasan korupsi. Alhasil, lanjut dia, kinerja penegak hukum memberantas korupsi dipertanyakan. “Komitmen memberantas korupsi hanya sandiwara. Presiden belum membuktikan secara konkret,” terang dia, Sabtu (21/5).
Amien menyoroti kinerja KPK yang terus melemah dan tak berdaya menangkap para koruptor. Kasus loyonya KPK mencari dan menangkap Nunun Nurbaeti yang paling aktual. Dengan alasan Nunun hilang ingatan, cetus Amien, KPK tak memiliki niatan untuk mencari orang yang diduga aktor utama kasus penyuapan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, yang dimenangkan Miranda Gultom.
Amien menyindir lembaga super body tersebut yang berhadapan dengan Nunun saja tak berdaya. Maka itu, Amien menyebut KPK tak punya gigi macan yang siap menggigit siapa saja yang terbukti mencuri uang negara. “KPK itu hanya punya gigi karet. Pemberantasan korupsi bakal sulit dilakukan nanti,” kata Amien.