Jumat 20 May 2011 10:56 WIB

Kesaksian Mantan Mahasiswi Pengikut NII: Pemerintah Harus Bertindak Cepat

Rep: c07/ Red: Stevy Maradona
Demonstrasi menentang NII
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Demonstrasi menentang NII

REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT -- Ratusan mahasiswa gabungan enam perguruan tinggi muhammadyah se-Jabodetabek menandatangani piagam anti Negara Islam Indonesia (NII) di kampus STIE Ahmad Dahlan, Jumat (20/5).

Enam perguruan tinggi tersebut diantaranya Universitas Muhammadiyah Jakarta, UHAMKA Jakarta, STIE Ahmad Dahlan Jakarta, STIE Muhammadiyah Jakarta, STMIK Muhammadiyah Jakarta, dan Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Ada enam poin penting yang menjadi kesepakatan mereka. Diantaranya anti terhadap paham dan gerakan NII serta gerakan keagamaan radikal lainnya, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, setia kepada Pancasila dan UUD 1945, memegang teguh bhineka tunggal ika, memegang teguh ajaran dan gerakan islam yang rahmatan lil’alamin yang ramah dan damai, dan menuntut pemerintah bersikap tegas terhadap gerakan NII serta keagamaan radikal lainnya.

Ketua Pelaksana, Ibnu Misbakkhul Hayat mengatakan kegiatan ini diikuti oleh semua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) hingga lembaga tertinggi, seperti Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), serta Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah se-Jabodetabek.

Menurut presiden mahasiswa STIE Ahmad Dahlan tersebut mengatakan pandangan negatif masyarakat terhadap kampus-kampus islam di Indonesia semakin tinggi. “Saya prihatin kampus muhammadiyah diidentikkan dengan NII,” ungkapnya. Selain itu, mahasiswa STIE Ahmad Dahlan sendiri juga banyak yang terjebak menjadi anggota NII. “Mereka perlu kita arahkan dengan baik,” tambahnya.

Rahmawati adalah salah satu mahasiswa mantan anggota NII dari STIE Ahmad Dahlan. Pada 2010 Ia direkrut untuk mengikuti ajaran NII dan sempat bergabung beberapa bulan.

Selama menjadi anggota NII, Rahma merasa pendoktrinan NII membuatnya harus patuh dan tidak ada pilihan lain. Mahasiswa D3 STIE Ahmad Dahlan tersebut mengatakan jaringan NII yang diikutinya berhubungan dengan negara Malaysia dan jaringan Al-Qaida.

Rahma mengatakan banyak lokasi penyebaran paham NII di Tangerang Selatan. Di samping Universitas Terbuka contohnya, Rahma mengatakan di sana terdapat rumah yang dicurigai menjadi sarang NII. Rahma juga sempat disekap di wilayah Kalimalang untuk mendalami ajaran NII. “Pemerintah dan MUI perlu mengambil langkah cepat,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement