Rabu 18 May 2011 09:52 WIB

Dua Perguruan Tinggi di Lebak Waspadai NII

Demo anti-Negara Islam Indonesia (NII) di Jakarta.
Foto: Antara
Demo anti-Negara Islam Indonesia (NII) di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK-- Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Setia Buddhi dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) La Tansa Mashiro di Kabupaten Lebak meminta para mahasiswanya mewaspadai kemungkinan menyusupnya gerakan Negara Islam Indonesia.

"Kami minta kalangan kampus dan para mahasiswa waspada terhadap paham gerakan Negara Islam Indonesia (NII) sebab Kabupaten Lebak rawan dimasuki organisasi terlarang itu," kata Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Buddhi Rangkasbitung, Suhardja, Rabu.

Suhardja mengatakan, gerakan NII merupakan makar dan ancaman bagi NKRI sehingga harus dibasmi hingga akar-akarnya. Ia mengatakan, warga Kabupaten Lebak pada tahun 1990-an banyak juga yang terlibat sebagai anggota NII.

Kemungkinan ajaran tersebut masih ada karena kepolisian setempat hingga kini melakukan pemantauan terhadap sebanyak 14 warga Kecamatan Malingping yang diduga anggota NII. Ke-14 orang yang diduga anggota NII itu ternyata ada yang berprofesi sebagai guru. Namun, sekarang mereka sudah tidak aktif lagi dalam gerakan terlarang itu.

Saat ini, sebagian besar korban NII adalah mahasiswa dan pelajar dengan cara "mencuci otak" dan menyampaikan doktrin-doktrin.

Sedangkan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) La Tansa Mashiro Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Husen mengatakan, pihaknya hingga kini tetap mewaspadai gerakan NII, meskipun belum menemukan adanya mahasiswa di kampus itu yang terlibat jaringan organisasi terlarang itu.

Untuk pencegahan gerakan NII masuk kampus, kata Husen, pihaknya menyelenggarakan kegiatan dialog, diskusi hingga seminar mengenai NII. "Kegiatan ini tentu dapat mengetahui informasi atau sejarah hitam gerakan NII," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement