Sabtu 14 May 2011 13:29 WIB
Perayaan Kemerdekaan Israel di Indonesia

Tifatul Khawatirkan Potensi Rusuh dalam Perayaan Kemerdekaan Israel di Indonesia

Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring
Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengimbau agar perayaan hari Israel di Jakarta pada Sabtu (14/5) tidak dilakukan karena sikap anti Israel di Indonesia cukup tinggi.

"Saya pribadi, tidak usah lah ya. Saya khawatir akan jadi keributan, dan ini bisa jadi ajang provokasi, sesuatu yang tidak bermanfaat, karena sentimen sikap anti Israel di Indonesia itu kan cukup tinggi," ungkap Menkominfo RI Tifatul Sembiring usai memberi kuliah umum mahasiswa ilmu komunikasi di Universitas Dwijendra, Denpasar, Sabtu.

Sikap anti Israel tersebut dijelaskan Tifatul bahwa terkait kebijakan-kebijakan Israel terhadap negara-negara Timur Tengah, khususnya Palestina. "Indonesia sesuai dengan semangat Konferensi Asia Afrika dan UUD '45 itu kan menolak keberadaan Israel yang tidak memberikan hak kebebasan kepada Palestina, jadi perlu diketahui, status Israel di Palestina itu kan penjajah, karena mereka datang-datang di situ bikin negara, dan wilayah itu milik Palestina," kata tokoh Partai KeadilanSejahtera itu.

Sebelumnya, perayaan hari kemerdekaan Israel yang jatuh pada 14 Mei itu rencananya akan diadakan di Indonesia, namun kabar terakhir bahwa perayaan tersebut ditunda karena Ketua Panitia Perayaan Hari Kemerdekaan Israel, Unggun Dahana belum mengantongi izin dari kepolisian.

Polri yang menerima surat permohonan untuk perayaan tersebut pun menolak dan tidak memberikan izin karena selain dalam surat permohonan itu belum lengkap, namun juga tidak sesuai dengan prosedur Petunjuk Laporan (Juklap) 02/1995 mengenai penjelasan Kementrian Luar Negeri bahwa Pemerintah RI tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement