Senin 09 May 2011 16:15 WIB
Pesawat Merpati Jatuh

Walah...Tidak Dapat Dianalisa di Indonesia, Kotak Hitam Merpati akan Dikirim ke Cina

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Siwi Tri Puji B
Sejumlah warga menyaksikan bagian bangkai pesawat Merpati MA-60 PK yang hancur setelah jatuh sekitar 500 m sebelum mendarat di Bandara Kaimana, Papua Barat, Ahad (8/5).
Sejumlah warga menyaksikan bagian bangkai pesawat Merpati MA-60 PK yang hancur setelah jatuh sekitar 500 m sebelum mendarat di Bandara Kaimana, Papua Barat, Ahad (8/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan mengirimkan black box (kotak hitam) pesawat MA-60 milik Merpati Nusantara Airlines yang jatuh di perairan Kaimana, Papua Barat pada Sabtu (7/5) lalu, ke Cina. KNKT akan mengirimkan Flight Data Recorder (FDR), bagian dari kotak hitam itu, ke negara buatan pesawat MA-60 tersebut. Hal ini disampaikan oleh Ketua KNKT, Tatang Kurniadi di Jakarta, Senin (9/5).

"FDR itu buatan Cina. Sedangkan software yang KNKT miliki buatan Amerika," kata Tatang. Untuk itu, ia mengungkapkan KNKT tidak bisa menganalisa dan membuka FDR pesawat MA-60 yang jatuh di perairan Kaimana.

Namun, Tatang, mengaku belum dapat memastikan kapan FDR tersebut diterbangkan ke Cina. Nantinya, ia menambahkan FDR tersebut akan dikirimkan secara bersamaan dengan FDR pesawat MA-60 milik Merpati yang sebelumnya juga mengalami musibah tergelincir di Bandar Udara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur pada 19 Februari 2011 lalu.

"Saat ini kotak hitam masih di Papua Barat. Saya belum melihatnya," ujar Tatang.

Berdasarkan prosedur yang ada, ia menambahkan pengiriman kotak hitam harus direndam dalam air. Saat ini pengirimannya ke Cina masih dalam proses.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement