Selasa 03 May 2011 21:29 WIB

Gelar Latihan Militer, Kapal Penjinak Ranjau AS Singgah di Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali mendapat tamu USS Guardian McM 5. Ini adalah kapal perang khusus penjinak ranjau milik Amerika Serikat, yang singgah untuk melakukan misi kerja sama latihan dengan TNI Angkatan Laut.

"Hari ini tepat pukul 09.00 Wita, kita kedatangan kapal milik US Navy yang sudah lama ingin singgah ke sini," kata Komandan Pangkalan TNI Angklatan Laut Denpasar Kolonel Laut (P) Wayan Suarjaya seusai menyambut kedatangan USS Guardian dengan menghadirkan tarian tradisional Bali.

Ia mengatakan, kedatangan kapal tersebut salah satunya untuk menjalin kerja sama dan mempererat persaudaraan TNI AL dengan US Navy. "Oleh karena itu nanti akan dilaksanakan kegiatan olahraga bersama. Ke depannya juga akan lebih banyak lagi kapal-kapal negara lain yang akan singgah di Bali," ujar Suarjaya.

Terkait isu teroris, Suarjaya mengungkapkan bahwa meski tidak ada indikasi teroris, namun sejauh ini TNI AL terus melaksanakan pengamanan-pengamanan di jalur laut atau pintu masuk Pulau Bali.

"Kami di TNI AL selalu ada operasi sehari-hari dan itu rutin. Bukan hanya terkait teroris, tapi di seluruh wilayah akan selalu dicek. Sejauh ini di wilayah Lanal Denpasar tidak ada," katanya.

Ia mengungkapkan, terkait kedatangan kapal Amerika Serikat itu, pengamanan sekitar pelabuhan diperketat. "Saya rasa memang ini sudah standar pengamanan kita," ujarnya.

Sementara Kapten kapal USS Guardian Leutnant Comander K R Brown yang diwakili oleh Capt Adrian Jansen, Atase AL Kedutaan Besar Amerika untuk Indonesia di Jakarta, mengatakan, selain untuk kerja sama bidang pelatihan angkatan laut, awak kapalnya juga melakukan liburan selama lima hari di Bali sebelum berangkat latihan bersama di Surabaya.

"Rencananya mereka akan tinggal di Bali lima hari untuk menikmati Bali sebagai pulau yang indah, sebelum melakukan perjalanan ke Surabaya untuk latihan di sana," katanya.

Capt Adrian menjelaskan, USS Gaurdian yang ditumpangi 84 awak kapal tersebut memiliki berat 1.250 ton dan panjang 67 meter. Kapal tersebut menggabungkan teknologi tindakan balik ranjau.

"Kapal ini memang khusus untuk penjinak ranjau, sehingga ketika kita dihadapkan dengan ranjau di dasar laut, maka kapal inilah yang posisinya paling depan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement