REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Partai Demokrat (PD) angkat bicara terkait kasus suap sesmenpora yang belakangan dikaitkan dengan partai tersebut. Ketua DPP Partai Demokrat Benny K Harman menegaskan, isu yang berkembang sekarang seolah dicoba untuk dikait-kaitkan dengan PD. Telaah itu misalnya karena sesmenpora ditangkap, pasti atasannya (Menpora) juga harus ikut bertanggung jawab. Analisis itulah yang dinilainya sebagai analisis spekulatif dan imajinatif.
“Ada analisis imajinatif yang mengaitkan ke PD karena kebetulan Menpora (Andi Malarangeng) berasal dari PD. Ini imajinasi yang tendensius,” katanya saat ditemui di ruang Fraksi Partai Demokrat, Gedung Nusantara I, Jumat (29/4).
Ia juga mengingatkan agar jangan sampai kasus ini dipolitisasi. “KPK tidak boleh tunduk pada intervensi siapapun, termasuk tunduk pada imajinasi yang sifatnya spekulatif yang ada di masyarakat,” katanya.
Menurutnya, ada analisis imajinatif yang mencoba mengaitkan perkara ini dengan PD atau para petinggi di partai tersebut. Maka, ditegaskannya, tidak ada sama sekali keterlibatan PD baik secara langsung ataupun tidak dari kasus yang sekarang ditangani KPK. Sampai saat ini, lanjutnya, tidak ada keterkatian PD dengan tokoh yang saat ini sedang diproses.
Benny pun meminta agar KPK menggunakan prinsip hukum yang ditentukan KUHP dan UU KPK dalam persoalan ini. “Kami tegaskan tidak ada dan KPK tidak tunduk pada analisis imajinatif itu,” katanya.
Terkait dengan isu adanya ancaman dari petinggi PD terhadap kasus ini, ia pun membantahnya. Menurutnya, PD secara kepartaian tidak pernah melakukan inetervensi apalagi mengancam siapapun yang telah diproses KPK. “Kita menjunjung tinggi independensi KPK dan proses hukum yang dilakukan,” katanya.
Ia pun mengaku siap jika dipanggil jika ada bukti hukum yang menunjukkan ada keterlibatan. Ditegaskannya, jangan dipanggil hanya karena pernyataan yang sifatnya imajinatif. Meskipun demikian, ia mengaku tidak terusik dengan pernyataan yang seolah PD terlibat dalam kasus sesmenpora. Pihaknya bahkan sudah meminta klarifikasi kepada para anggota PD yang terkait dengan hal ini. Mereka pun menyatakan tidak tahu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
