REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Selama tiga tahun terakhir, Pepi Fernando, orang yang diduga menjadi otak pelaku bom buku, kerap bolak-balik ke Aceh. Menurut Polri, Pepi memiliki bisnis usaha batu giok di Aceh.
"Pepi punya usaha batu giok bersama F," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Boy Rafli Amar yang ditemui Republika di kantornya di Mabes Polri, Jakarta, Senin (25/4).
F merupakan salah satu terduga pelaku teror bom buku lainnya yang ditangkap bersama Pepi dan J di Aceh. Pepi dan dua rekannya tersebut melarikan diri ke Aceh dari Jakarta saat mengetahui rekannya yang lain di Pondok Kopi, Jakarta Timur, ditangkap.
Boy mengungkapkan F merupakan wiraswasta muda yang memiliki banyak usaha, salah satunya bisnis batu giok. Polisi masih mendalami hubungan kelompok ini dengan jaringan internasional dari bisnis tersebut. "Saya belum tahu nama perusahaannya. tapi cukup besar," imbuhnya.