REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Anggota Komisi V DPR dari Fraksi Demokrat, Mulyadi, mengatakan DPR akan ditertawakan, rakyat jika keputusan pembangunan gedung baru dibatalkan.
Ia beralasan, keputusan membangun gedung baru dengan dana triliunan itu dibuat lewat berbagai rapat kerja yang panjang sampai dengan pengambilan keputusan lewat Sidang Paripurna mengenai gedung baru dibatalkan.
"Rakyat sudah cerdas dan tidak bisa dibohongi dengan langkah-langkah anggota DPR yang tidak konsisten dengan keputusan bersama yang telah dibuat. Kita akan ditertawakan rakyat jika rencana membangun gedung baru yang menjadi kebutuhan DPR dibatalkan," katanya.
Dia mengatakan, rakyat melihat dulu semua sepakat membangun gedung karena itu memang kebutuhan DPR. "Kalau tiba-tiba mereka menolak ini kan hanya langkah politis saja. Dampaknya justru buat mereka yang tidak konsiten," katanya.
"Kita akan ditertawakan rakyat jika dulu setuju bicara perlu gedung DPR dan berubah bicara tidak perlu. Jangan-jangan waktu mereka ngomong perlu, mereka tidak paham apa perlunya gedung dewan dan kalau kini menolakpun jangan-jangan mereka juga tidak paham kenapa mereka menolak gedung. Jadi hilangkan lah muatan politis untuk hal ini, jangan cari panggung di isu gedung, carilah isu lain, rakyat tidak bisa dibodohi," katanya.
Mengenai harga yang dinilai kemahalan dan dikeluhkan oleh anggota-anggota DPR yang menolak, menurut dia, juga bisa dibantah. Selama ini gedung-gedung pemerintah dibangun dengan anggaran Rp9 juta permeter perseginya.