REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia menduga kelompok Islam radikal Jamaah Islamiyah (JI) berada di balik aksi teror paket bom buku yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
"Namun, hal ini belum bisa dikategorikan seratus persen karena sifatnya baru dugaan saja," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, seperti dikutip Antara.
Polri menduga hal tersebut karena melihat keterkaitan paket bom buku yang mirip dengan rangkaian bom dalam peristiwa teroris di daerah konflik pada tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya teror bom Poso, Sulawesi Tengah, pada 2009.
"Kita berupaya mempelajari dari identifikasi bom itu. Memang wajar kalau ada dugaan keterkaitan peristiwa-peristiwa yang sebelumnya terjadi," kata Boy.
Pria tidak dikenal sebelumnya mengirimkan paket bungkusan buku yang berisi bom pada tiga lokasi yang berbeda pada Selasa (15/3). Pengiriman paket bom ditujukan kepada pimpinan Komunitas Utan Kayu, Ulil Abshar Abdalla; Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Gories Mere; tokoh Pemuda Pancasila, Yapto S Soeryosumarno.
Pada hari Rabu (16/3), ancaman paket bom ditujukan kepada musisi Ahmad Dhani. Paket bom yang dikirim pelaku kepada Ulil, sempat meledak saat Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestro Jakarta Timur, Komisaris Polisi Dody Rahmawan, mencoba menjinakkannya.