REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Deklarator PKS, Yusuf Supendi, terus membuka aib keburukan partai yang ia dirikan sekaligus mencampakkannya itu. Namun, ia membantah ingin menggembosi partainya pada Pemilu 2014 mendatang.
''Tidak ada urusan soal itu. Saya hanya niat amar ma’ruf nahi mungkar (menegakkan kebaikan dan melawan keburukan),” ujar Yusuf Supendi seusai melaporkan dugaan penggelapan dana yang dilakukan oleh petinggi PKS di Kantor KPK, Jakarta, Senin (21/3).
Ketika ditanya mengapa baru melaporkan dan membuka keburukan mantan partainya saat ini, Yusuf mengatakan bahwa karena internal partai saat ini tidak bisa menyelesaikannya. Yusuf mengaku telah berupaya untuk menyelesaikan masalah kasus itu sejak 2007 lalu.
Yusuf Supendi adalah salah seorang pendiri Partai Keadilan sebelum berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera. Dia menjadi anggota DPR dari FPKS periode 2004-2009. Di DPR, Yusuf Supendi pernah menjadi anggota Komisi X sekaligus anggota Badan Legislasi DPR.
Yusuf Supendi pernah menjabat anggota Majelis Syuro PKS periode 2000-2005. Dia juga pernah menjabat anggota Dewan Syariah PK/PKS periode 2000-2005.
Yusuf sebelumnya melaporkan Presiden PKS ke Badan Kehormatan DPR. Yusuf menuding Presiden PKS dan Sekjen PKS menggelapkan uang partai. Anis Matta, Sekjen PKS, diduga menggelapkan uang dana Pilkada DKI Rp 10 milyar bersumber dari Adang Daradjatun Rp 40 milyar. Ia kemudian melaporkan dugaan penggelapan itu ke KPK pada Senin (21/3).