Jumat 18 Mar 2011 22:21 WIB

Penambang Emas Tradisional Tewas Tertimbun Longsoran

REPUBLIKA.CO.ID,PALU--Meidi, seorang penambang emas tradisional di Poboya, Kota Palu, Sulawesi Tengah meninggal dunia karena tertimbun longsor saat sedang beristirahat, Jumat.

Berdasarkan penuturan sejumlah rekan kerja Meidi yang ditemui di RS Wirabuana Palu, peristiwa itu terjadi pagi hari sekitar pukul 05.00 WITA. Meidi mengalami luka parah di bagian kepala dan tubuhnya.

Saat itu, Meidi sedang tidur di tenda, beberapa saat kemudian reruntuhan batu dan tanah menimpanya. Sejumlah penambang mencoba menyelematkan Meidi setelah longsoran tanah berhenti, dan segera membawa ke rumah sakit yang jaraknya sekitar 20 kilometer dari lokasi kejadian.

Meidi, penambang emas asal Manado, Sulawesi Utara, ini meninggal dunia di rumah sakit pada Jumat siang.

Kapolsek Palu Timur AKP Hasmun Effendi mengatakan, korban Meidi telah dipulangkan ke kampung halamannya melalui perjalanan darat. "Kami mengimbau agar pekerja berhati-hati agar tidak terjadi hal serupa," katanya.

Selama dua tahun terakhir, terdapat belasan penambang emas di Poboya yang meninggal dunia akibat tertimbun longsor.

Saat ini di pertambangan emas Poboya terdapat penambang sebanyak 8.000 orang.

Selain dari Palu, para penambang itu berasal dari Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Jawa.

Pemerintah Kota Palu sebelumnya menyatakan bahwa aktivitas penambangan emas di Poboya adalah ilegal karena kuasa pertambangan lahan itu dimiliki oleh PT Citra Palu Minerals.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement