REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Imam Nahrawi berjanji akan memberikan keterangan terkait beredarnya surat Pergantian Antar Waktu (PAW)Lily Chodijah Wahid dan Effendy Choirie, Kamis (17/3). "Nanti, Kamis, kita umumkan. Sekarang kami masih konsentrasi Mukernas," kata Imam di sela-sela pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) dan Forum Kerjasama Program (Foksam) Legislatif dan Eksekutif PKB 2011 di Jakarta, Selasa (15/3).
Imam tidak bersedia memberi penjelasan lebih lanjut terkait beredarnya surat PAW Lily dan Effendy yang ditandatangani Ketua DPR Marzuki Alie dan ditujukan pada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin (14/3). Namun, Imam juga tidak membantah surat yang ditembuskan ke DPP PKB dan Fraksi PKB DPR tersebut.
Ia hanya mengatakan, partai mana pun tentu membutuhkan kader yang loyal, dan tidak mungkin membiarkan jika ada kader yang tidak loyal, terlebih jika kader itu juga mendiskreditkan partainya. Dikatakannya, jika ada kader partai yang tidak loyal, berseberangan dengan partai, maka tentunya harus siap dengan konsekuensinya. "Kau yang memulai, kau yang mengakhiri," kata Imam menyitir lirik sebuah lagu.
Ia menegaskan, apa pun keputusan yang diambil PKB terhadap Lily dan Effendy adalah urusan dan tanggung jawab internal PKB, dan berharap tidak ada pihak lain yang turut campur. "Kami, PKB, pun tidak pernah mencampuri urusan internal partai lain," kata Imam yang juga anggota Fraksi PKB DPR tersebut.
Mukernas PKB dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dijadwalkan berlangsung hingga Rabu (16/3). Sejumlah tamu undangan yang hadir dalam acara pembukaan Mukernas antara lain Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Menag/Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali, Ketua DPR Marzuki Alie, mantan Ketua Umum PKB Alwi Shihab, Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Setya Novanto.
Ketua DPP PKB M Hanif Dhakiri selaku Ketua Panitia Pelaksana Mukernas menjelaskan, Mukernas diarahkan untuk mematangkan peta dan strategi pemenangan Pemilu 2014, sehingga target PKB masuk tiga besar pemenang pemilu sekaligus meraih 100 kursi DPR dapat diwujudkan.