REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), Marwan Jafar menyatakan, pihaknya menilai koalisi perlu dibatasi agar strukturnya semakin solid. Lantaran, ungkap dia, hal itu untuk meminimalisir pekerjaan yang tidak terlalu berkaitan dengan kepentingan rakyat.
"Koalisi dibatasi (limitid coalition) yang solid, terukur, dan terpercaya, supaya hiruk-pikuk politik yang menyangkut tentang koalisi dapat dihindari dan tidak hanya mengurus peserta koalisi yang tidak loyal, berbelit-belit, dan suka membuat manuver politik sendiri," tegasnya Ahad (6/3).
Marwan menuturkan, keinginan rakyat sebenarnya sangat sederhana, yaitu butuh pemerintahan yang stabil pro
kepentingan dan aspirasi rakyat. Ditambahkannya dia, hiruk-pikuk politik yang hanya diciptakan oleh para elit
politik yang ingin menaikkan posisi tawar semata, perlu dicegah dan dibuang jauh-jauh.
Selain itu, adanya manuver politik yang tidak santun juga perlu dijauhi. "Rakyat ingin agar proses komitmen politik dalam rangka menciptakan pemrintahan yang stabil, berkarakter, dan selalu menjunjung tinggi demokrasi," bebernya.
Marwan mengingatkan, sistem presidensil memerlukan koalisi yang solid, seirama dan sejalan dengan langkah yang ditempuh presiden. "Hal itu bertujuan untuk mewujudkan cita-cita negara untuk kesejahteraan rakyat," lugasnya.
Jika koalisi tidak solid, menurutnya, hal itu akan mengganggu jalannya pemerintahan. Oleh karena itu, sambung dia, evaluasi total dan komprehensif harus segera dilakukan demi soliditas koalisi. "Evaluasi diperlukan baik di dalam pemerintah di parlemen baik di eksekutif maupun di legistaif," tukasnya.