REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Effendi Choirie mengaku siap menerima apapun hasil keputusan Dewan Pimpinan Pusat PKB. Pernyataan itu terkait isu soal penggantian dirinya terkait dukungannya terhadap pansus angket pajak pada sidang paripurna beberapa waktu lalu.
"Saya tidak neko-neko. Silakan kalau mau dipecat. Sikap politik itu saya lakukan karena saya yakin benar untuk kepentingan bangsa dan Negara. Bukan untuk kepentingan politik partai atau penguasa. Jadi, kalau Muhaimin marah, ya silakan," kata Effendi Choirie di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (1/3).
Yang pasti, lanjut mantan Ketua FKB DPR RI ini, proses recall terhadap dirinya akan berlangsung lama dan bahkan mungkin akan membalikkan keadaan.
"Prosesnya masih panjang, tidak segampang itu untuk merecall dan mem-PAW anggota DPR RI. Saat ini judicial review UU MD3 soal PAW yang dinilai tidak relevan sedang diproses di Mahkamah Konstitusi. Bisa-bisa kepengurusan DPP PKB Muhaimin nanti dinyatakan tidak sah," kata Effendi yang akrab disapa Gus Choi.
Ia menyebutkan, seorang anggota DPR tidak bisa di-PAW dengan begitu saja kecuali ketika meninggal dunia, mengundurkan diri atau melakukan tindak pidana."Tapi kalau melakukan tugas ke -DPR-annya, seperti mendukung hak angket, tidak bisa di-PAW mesk ada perbedaan pendapat dengan partai. Partai tidak punya hak menjalankan konstitusi di DPR," kata anggota Komisi I DPR itu.
Selain itu, karena sedang berperkara di MK, ia meminta kepada KPU dan Pimpinan DPR untuk menunda keputusannya soal PAW tersebut. "Kita akan beperkara di pengadilan, diuji oleh MK. KPU dan pimpinan DPR sebaiknya tidak terburu-buru mengabulkan permohonan DPP PKB tersebut. Masih panjang jalan dan bisa berbalik karena DPP PKB melawan konstitusi," tambah Gus Choi.
Ketika ditanya soal latar belakang DPP PKB melakukan recall tersebut, Gus Choi menduga, langkah Muhaimin Iskandar hanya didorong perasaan malu kepada Presiden SBY karena telah menjanjikan kepada SBY bahwa Lily Wahid dan Gus Choi sudah diamankan.
"Mungkin dia malu sama SBY karena sudah telanjur dipercaya SBY. Muhaimin mungkin bilang ke SBY bahwa urusan DPR semua sudah saya pegang. Kita bukan bebek, kita makhluk yang punya harga diri," kata Gus Choi.