REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota FPKS DPR Hermanto Tanjung mendesak Ombudsman RI mengambil alih penjelasan kepada publik terkait produk susu yang tercemar virus entrobakteri sakazakii setelah Menkes, BPOM dan IPB bersikukuh tidak mau mengungkapkan produk susu yang telah tercemar itu. "Sebagai lembaga publik, Ombudsman harus berperan aktif memanggil Kemenkes, BPOM dan IPB untuk mengungkapkan informasi yang sebenarnya tentang produk susu tersebut. Ombudsman harus mengambil alih kasus ini, jangan menunggu," katanya di Jakarta, Senin (21/2).

Sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) bersikukuh untuk tidak mengungkapkan produk susu yang tercemar virus entrobakteri sakazakii. Ketiga lembaga tersebut beralasan belum menerima salinan putusan dari MA mengenai diharuskannya IPB dan Kemenkes mengumumkan produk susu yang tercemar bakteri tersebut.

Hermanto meminta keterlibatan ORI dalam kekisruhan ini, karena melibatkan lembaga penyelenggara negara dan institusi pendidikan negeri yang menggunakan anggaran negara. "Mereka ini kan penyelenggara yang secara otomatis milik publik. Apalagi IPB, institusi pendidikan yang bekerja untuk masyarakat secara langsung. Publik perlu tahu, produk susu apa saja yang mengandung bakteri. Sekarang ini masyarakat resah dengan informasi yang masih gelap," katanya.

Saat ini, Hermanto menambahkan, merupakan momen yang tepat bagi ORI untuk menujukkan kapasitasnya sebagai lembaga pelayanan publik. Jangan sampai ORI dalam keadaan seperti ini tidak memiliki jawaban yang tepat kepada masyarakat. "Saatnya membuktikan bahwa ORI bukan hanya lembaga asal-asalan. Jangan hanya janji-janji saja saat melakukan fit and proper test di depan DPR, buktikan di hadapan rakyat," ujarnya.

ORI, katanya lagi, harus memberikan layanan yang terbaik bagi publik dengan membongkar produk susu yang mengandung bakteri itu. "Kalau bisa dilakukan, itu prestasi yang baik bagi ORI kedepan," demikian Hermanto.

Ikuti Whatsapp Channel Republika