REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Pernyataan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, mengenai kinerja Pemda DKI Jakarta yang layaknya pepesan kosong dipertanyakan kembali. Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Azas Tigor Nainggolan, mengatakan selama ini kebijakan yang hendak diambil Pemprov selalu terbentur di pemerintah pusat.
“Mana 17 langkah yang dicanangkan Wakil Presiden untuk mengatasi kemacetan Jakarta,” kata Azas.
Sejauh ini, lanjutnya, yang baru benar-benar selesai adalah penyeragaman bahan bakar gas (BBG). Sisanya masih terkatung-katung. Contohnya Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) ERP yang tak kunjung selesai. Padahal, ia menilai sudah banyak upaya untuk memperbaiki Jakarta.
“Pemerintah pusat seharusnya membantu. Kalau Jakarta jelek, bukan hanya pemda Jakarta tetapi juga Indonesia yang akan kena imbas,” katanya. Menurutnya, daripada terkesan saling menyalahkan, sebaiknya pemda dan pemerintah pusat saling bahu membahu mewujudkan 17 langkah tersebut.
Dalam rapat kerja pemerintah di Istana Bogor, Presiden menyinggung kinerja pemda. SBY menilai semua rencana yang pernah dibuat itu tidak konkrit dan tidak mampu terlaksana. “Saya kenyang dengan banyak sekali komitmen. Yang berkomitmen membangun transportasi di Jakarta, gubernur DKI, luar biasa banyaknya sepuluh tahun ini. Semuanya pepesan kosong tidak jalan,” katanya.