Jumat 18 Feb 2011 17:04 WIB

Djan Faridz, Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta

Rep: maman sudiaman/ Red: Stevy Maradona
Djan Faridz
Djan Faridz

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses konferensi wilayah NU DKI pada hari Kamis (14/2) berlangsung tertib dan lancar. Pemilihan yang berlangsung semalam menghasilkan KH Maulana Kamal Yusuf sebagai rais syuriyah dan H Djan Faridz sebagai ketua tanfidziyah PWNU DKI untuk periode 2011-2016.

Dalam proses pemilihan syuriyah, Kiai Maulana Kamal Yusuf terpilih setelah memeroleh empat dukungan suara sementara KH Maktub Effendy hanya mendapat tiga dukungan suara. Perolehan ini tidak mengalami perubahan saat proses penjaringan calon dan pemilihan. Konferwil ini diikuti oleh 6 PCNU se-Jakarta ditambah satu suara yang mewakili Caretaker sehingga terdapat tujuh suara yang berhak memilih.

Pemilihan ketua tanfidziyah berlangsung cukup dinamis. Saat penjaringan, terdapat dua kandidat yang memperoleh suara, H Djan Faridz mendapat 5 suara sedangkan H Amarullah Asbah mendapat dua. Selanjutnya saat proses pemilihan, Djan Faridz mendapat 5 suara sedangkan Amarullah hanya mensisakan dua suara.

Maulan Kamal Yusuf merupakan salah satu ulama Betawi yang cukup di segani di Jakarta, putra dari Muallim Thabrani. Ia tinggal di daerah Paseban, Jakarta Pusat dan menjadi ketua Yayasan Nuril Hidayah. Semasa mudanya, ia pernah nyantri kepada Kiai Muhajir, ahli Falak dari Cakung Jakarta timur dan belajar di pesantren Gontor.

Dalam tausiyahnya seusai terpilih, Kiai Kamal Yusuf berharap agar dapat berjuang dengan penuh keikhlasan dan mampu berkorban untuk NU, bukan mengorbankan NU dengan mendasarkan perjuangan pada akhlakul karimah.

“Kita harus mampu mengutamakan NU diatas kepentingan pribadi untuk menghidupkan dan membesarkan NU ini,” katanya seperti disampaikan dalam siaran pers yang diterima //Republika//, Jumat (18/2).

Beberapa sektor yang harus mendapatkan prioritas di DKI ini menurutnya adalah sektor pendidikan dan dunia usaha. “Kita juga berharap dapat menyelesaikan berbagai persoalan bangsa, terutama korupsi. Kita harus turut bagian dalam upaya pemberantasan korupsi,” katanya.

Selanjutnya, Djan Faridz menegaskan, apa yang telah disampaikan oleh rais syuriyah akan menjadi pedoman dalam memimpin NU DKI. Ia berharap mendapat dukungan dari seluruh warga NU DKI dalam mengelola organisasi.

Djan Faridz yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang mewakili DKI ini memiliki target agar berdiri kepengurusan NU sampai di tingkat RW. “Kalau ada pengurusnya, ada plangnya, pasti nanti ada kegiatannya. Mudah-mudahan saya bisa amanah menjalankan ini,” tuturnya.

Dia juga mengatakan, di masa kepemimpinannya, NU. DKI akan membedayakan umat, di antaranya bidang pendidikan, keagamaan. "Yang semuanya berujung pada kesejahteraan umat NU," ujarnya.

Terkait dengan posisinya sebagai anggota DPD, Ketua Caretaker Slamet Effendy Yusuf menjelaskan, hal ini tidak melanggar aturan jabatan publik sebagaimana diatur dalam AD/ART NU karena posii DPD mewakili wilayah, bukan mewakili konstituen.

Ia berharap agar NU DKI dapat menjadi “Rumah Besar” bagi jamaahnya untuk bersama-sama bergerak memberikan perannya kepada bangsa ini. “Sebagai ormas terbesar, harus mengokohkan dan meneguhkan kembali peran serta kontribusinya kepada bangsa ini. Lebih terhormat lagi kalau NU tampil sebagai sumber inspirasi dalam menjawab tantangan dan menyelesaikan persoalan-persoalan kebangsaan secara nyata,” tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement