Jumat 11 Feb 2011 17:45 WIB

Dialog Lintas Agama Pindah dari Temanggung ke Magelang

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG - Ratusan peserta dialog lintas agama dari sejumlah daerah mengalihkan kegiatan mereka di Pondok Pesantren Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, karena rencana awal di Pendopo Pengayoman Temanggung dibatalkan terkait belum ada izin dari kepolisian.

"Rencana kehadiran kami sebenarnya untuk mendukung deklarasi perdamaian yang akan dibuat tokoh lintas agama di Temanggung, tetapi dibatalkan," kata Koordinator Lapangan Jaringan Persaudaraan Yogyakarta, Kari Triaji, setelah dialog tokoh lintas agama di Ponpes Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jateng, di Magelang, Jumat sore.

Sekitar 200 tokoh lintas agama mengikuti dialog di aula ponpes pimpinan KH Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) itu, yang dipandu Koordinator Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB) Yogyakarta, KH Abdul Muhaimin itu.

Kari Triaji menjelaskan, rencananya sekitar 400 tokoh lintas agama dari sejumlah daerah seperti Yogyakarta, Klaten, Salatiga, Magelang, Semarang, dan Wonosobo, menghadiri dialog yang dilanjutkan dengan deklarasi itu di Pendopo Pengayoman Rumah Dinas Bupati Temanggung.

Sebagian peserta yang mengendarai sekitar 15 mobil pribadi telah tiba di Temanggung, sedangkan dua rombongan mengendarai bus dihadang petugas di pertigaan Secang, Kabupaten Magelang, terkait dengan pembatalan kegiatan di Temanggung pasca-rusuh massa (8/2).

"Sebenarnya, kami ditawari pihak kepolisian setempat untuk menggelar dialog di Mapolda Jateng di Semarang, tetapi tidak memungkinkan hal itu kami lakukan karena terlalu jauh, sehingga kami memutuskan di Tegalrejo dan Gus Yusuf bersedia menjadi tuan rumah," katanya.

Rombongan itu juga dikawal oleh sejumlah anggota Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia mengatakan, petugas pengawalan kemudian melakukan kontak dengan jajarannya dan mendapat informasi terkait penangkapan di wilayah Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, terhadap sekitar 24 orang yang diduga sebagai pelaku rusuh massa di daerah itu (8/2).

Pihak di Temanggung, katanya, kemudian membatalkan acara itu antara lain untuk menjaga situasi tetap kondusif.

Ia mengatakan, rencana kehadiran ke Temanggung itu mereka lakukan karena di Yogyakarta sudah terbangun kerukunan hidup antarumat beragama dan dialog lintas agama.

Saat perjalanan Yogyakarta menuju Temanggung, ia menerima kontak dari Uskup Agung Semarang, Monsinyur Johannes Pujasumarta, terkait dengan perkembangan Temanggung Jumat siang itu sehingga kehadiran rombongan itu dialihkan menjadi dialog dan silaturahmi tokoh lintas agama di Tegalrejo.

Dialog tokoh lintas agama berasal dari sejumlah daerah di Yogyakarta dan Jateng berlangsung di Ponpes Tegalrejo sejak sekitar pukul 13.00 hingga 15.30 WIB.

Mereka antara lain Gus Yusuf, KH Abdul Muhaimin, KH Marzuki (Nahdlatul Ulama), Mustofa W Hasyim (Muhammadiyah), Pendeta Bambang Sumbodo, Pendeta Triyanto, Pendeta Yane (Kristen), Romo Aloysius Budi Purnomo, Romo Tri Widodo, dan Romo Sulistyo (Katolik). Selain itu, putri sulung mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (almarhum), Alissa Qotrunnada Wahid.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement