REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebagai agama mayoritas di Indonesia, Islam seharusnya dapat memperlihatkan sikap mengayomi kepada mereka yang tidak berdaya. Hal itulah yang seharusnya ditunjukkan umat Islam atas bentrokan antara warga Cikeusik, Pandeglang, Banteng dengan jamaah Ahmadiyah yang terjadi Minggu kemarin, yang menimbulkan korban jiwa sebanyak tiga orang.
"Intinya menekankan kepada umat Islam agar menunjukkan sikap anti kekerasan. Membunuh adalah tindakan yang tidak boleh dibiarkan. Terlepas setuju atau tidak setuju kita kepada Ahmadiyah," ujar penasehat Komnas HAM, Jimly Asshidiqie kepada Republika di Jakarta, Senin (7/2).
Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini, hak hidup dan hak untuk tidak mengalami tindak kekerasan adalah sesuatu yang mutlak dan azasi bagi setiap manusia di muka bumi ini. Tidak boleh ada pihak manapun yang merampasnya. "Sebagai umat Islam harus memperlihatkan sikap adil kepada siapapun, kepada minoritas, kepada mereka yang teraniaya," tegasnya.
Dijelaskan Jimly, pernyataannya tersebut tidak lantas diartikan mendukung eksistensi Ahmadiyah. Sebab, terkait insiden di Cikeusik Minggu kemarin, dirinya tidak sama sekali menyinggung atau membicarakan soal substansi dari ajaran Ahmadiyah, melainkan tindakan biadab yang dilakukan beberapa okum untuk melakukan tindakan kekerasan hingga berujung pada pembunuhan atau menghilangkan hak hidup orang lain.
"Walaupun kita bisa berbeda pendapat (soal ajaran Ahmadiyah). Tapi kita sebagai umat Islam harus ada pembelaan kepada orang yang tidak berdaya dan kita diharuskan berbuat adil," tandasnya.