REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA - Pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-14 Pimpinan Wilayah (PW) Pemuda Muhammadiyah (PM) Jawa Timur di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jumat (4/2) diharapkan mampu mencetak kader militan. Maksudnya, nahkoda PW PM Jawa Timur tidak diisi oleh kader karbitan, namun perjalanan organisasinya telah teruji dedikasinya kepada Muhammadiyah.
Ketua PW PM Jawa Timur periode 2006-2011, Suli Daim, mengatakan agenda Muswil ke-14 tidak memilih formatur yang akan menjalankan organisasi. Muswil juga akan melahirkan pemimpin yang melayani umat. Itu disesuaikan semangat Muhammadiyah yang menyebarkan ajaran amar makruf nahi munkar.
“Muswil tak hanya untuk memilih formatur dan ketua saja. Tapi, diharapkan memunculkan kader muda Muhammadiyah yang mau mengabdikan diri kepada masyarakat,” ujar Suli kepada Republika, Jumat (4/2).
Suli menyatakan kader yang menahkodai PW PM Jawa Timur itu harus bisa mengembangkan organisasi guna menghadapi tantangan global dan kecanggihan teknologi. Meski begitu, Suli meminta kader jangan lupa diri dan harus bisa memberikan pencerahan kepada umat sebagai identitas dakwah model Islam berkemajuan.
“Siapapun kader yang menahkodai Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur, semuanya harus mengabdikan dirinya ke organisasi, persyarikatan Muhammadiyah, dan bangsa,” jelas Suli.
Suli menambahkan PW PM Jawa Timur harus membuat program terbososan dan inovatif yang dapat dirasakan masyarakat. “Program saya yang dulu sudah berjalan semuanya. Jadi, ke depan harus membuat program baru yang berdampak pada kehidupan warga Muhammadiyah dan bangsa,” katanya.