Jumat 04 Feb 2011 14:01 WIB

Kejaksaan Gandeng FBI Telusuri Asal Uang Gayus

Rep: A.Syalaby Ichsan/ Red: Djibril Muhammad
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, M. Amari
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, M. Amari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, M. Amari, mengaku akan meminta bantuan Federal Bearau Inteligence (FBI) untuk menelusuri asal-muasal uang Gayus. Menurut Amari, rekening senilai Rp 28 Miliar dan harta senilai Rp 74 Miliar masih sulit untuk ditelusuri.

Meski sebelumnya Amari meminta bantuan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mencari tahu asal-muasal darimana uang tersebut, namun ternyata PPATK pun sulit untuk mencari aliran dana Gayus itu. "Ternyata untuk mencari aliran dana itu susah. Kemungkinan kasih ke Gayus itu cash. Kemarin mau kita meminta bantuan ke FBI, intelijen Amerika, untuk bisa mendeteksi uang itu dari mana," ungkap Amari saat ditanya wartawan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (4/2).

Amari meminta bantuan ke FBI karena masih terdapat bundel asli dari negara asal pada kumpulan uang Gayus yang disimpan di safe deposit box di Bank Mandiri, Jakarta. Menurut Amari, dari bundel tersebut lah FBI dapat mendeteksi darimana asal uang Gayus.

Sebelumnya, Amari memang meminta bantuan PPATK untuk mencari bukti kasus gratifikasi dan penyuapan Gayus HP Tambunan. Menurut Amari, saat ini penyidik Bareskrim Mabes Polri dan pihak kejaksaan mengalami kesulitan mencari dari mana sumber uang Gayus yang bernilai lebih dari Rp 100 Miliar.

Seperti diberitakan sebelumnya, penyidik Bareskrim Mabes Polri menyita harta Gayus dari sepuluh safety box yang berisi uang dalam dolar AS, dolar Singapura, dan 31 emas batangan 100 gram. Total harta tersebut bernilai Rp 74 Miliar. Selain uang dan emas batangan, penyidik juga menyita kunci dan dokumen yang hingga saat ini keberadaannya masih menjadi misteri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement