Sabtu 29 Jan 2011 17:26 WIB

Sebagian Ulama Jatim Kembali ke Pangkuan PPP

Suryadharma Ali
Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali mengatakan, sebagian para ulama dari Jawa Timur berencana kembali ke pangkuan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ini suatu pertanda bahwa PPP akan menjadi partai besar, karena hanya partai inilah yang paling konsisten mempertahankan asas Islam, katanya dalam sambutannya ketika membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) VII PPP Sumbar di Hotel The Hills, Bukittinggi, Sabtu (29/1).

Muswil diikuti sekitar 1000 kader partai berlambang Ka'bah itu. Para kiai itu akan membuat deklarasi di Brebes pada 13 Februari mendatang. Hal ini merupakan pertanda bagi partai berlambang Ka'bah ini akan mendapat dukungan umat Islam. Untuk itu, ia berpesan agar seluruh kader PPP bersatu padu, saling membahu memajukan partai ini.

Jangan bercerai berai. Jika ingin PPP besar jangan tutup pintu, siapa yang mau masuk diterima, ucapnya. Suryadharma Ali menegaskan bahwa PPP masih konsisten dan tak akan mengubah asas Islam. Ada yang mengatakan, jika partai ingin besar, tanggalkan asas Islam dahulu maka partai akan menjadi besar itu. "Pendapat itu bohong," katanya, menegaskan.

Jika ulama sudah tak masuk ke PPP, tentu aspirasi politik Islam tak akan terwadahi di parlemen. Kalau demikian, jangan salahkan Islam tak punya kekuatan politik di parlemen dan UU tak seaspirasi dengan umat Islam.

Ia menjelaskan kini paham kebebasan mutlak berkembang. Sampai-sampai UU Perkawinan dianggap sebagai diskiriminatif, karena hanya mengatur perkawinan seorang pria dan seorang wanita. UU Perkawinan tidak mengatur perkawinan antarpria, juga antarsesama wanita. Kini, karena paham kebebasan itu, ada kekuatan ingin mengubah UU itu, ujarnya.

Ini sangat berbahaya. Sebab, jika tak ada kekuatan Islam di parlemen, ke depan, bagaimana jadinya. Semua ini terpulang dari umat Islam, tuturnya. Ia berharap ke depan, para tokoh Islam dapat bergabung dengan PPP, sehingga di parlemen ada yang menyuarakan politik Islam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement