Senin 17 Jan 2011 09:19 WIB

GP Ansor Jadi Rebutan Politisi Golkar-PKB?

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Stevy Maradona
Logo GP Ansor
Logo GP Ansor

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Mundurnya Sekjen Gerakan Pemuda (GP) Ansor Abdul Malik Haromain mmembuat pertarungan sengit diperkirakan akan muncul antara Marwan Jakfar (Ketua Fraksi PKB DPR) dengan Nusron Wahid (anggota Fraksi Golkar DPR).

Pertarungan head to head tersebut muncul disebabkan kandidat lain tak bakal bisa tampil lantaran terganjal aturan.

Pada bab VI tentang syarat-syarat menjadi ketua umum pimpinan pusat pasal 20 dan diperinci pada aturan peralihan pasal 58, menyatakan dengan tegas jika kandidat ketua umum tidak boleh memiliki usia lebih  40 tahun saat terpilih.

Pasal itu yang membuat sidang komisi A sejak Sabtu malam (15/1) berjalan kisruh dan terjadi deadlock hingga dilanjutkan kembali pada Ahad malam, yang persoalan pasal tersebut masih digodok ulang saat sidang pleno.

Di sisi lain, isu yang berkembang di aren kongres menyebutkan jika Nusron Wahid merupakan kandidat yang mendapat restu dari tiga jajaran pimpinan di PBNU, yang salah satunya menjadi tokoh penting di Pemprov Jatim. “Hubungan ini sudah terjadi sejak ia menjadi ketua umum PB PMII,” jelas salah satu sumber pengurus GP Ansor yang tak mau disebutkan namanya.

Dengan mundurnya Malik Haramain, sambung dia, maka suara untuk Nusron Wahid tidak akan terpecah, sebab ramai dibicarakan antara Marwan Jakfar  dan Khotibul Umam Wiranu merupakan paket satu dengan bendera berbeda.

Terbukti  beberapa menit pasca mundurnya Malik suasana di kongres memanas, sebab semua pendukung antar landidat langsung melakukan konsolidasi. Di posko Marwan Jakfar yang bertempat di hal B nomor 118 sejumlah tim terlihat, bahkan fraksi PKB DPRD Jatim plus sekretaris DPW PKB  Jatim, Choiruddin Abbas dan Ketua DPW Imam Nahrawi juga merapat.

Hanya saja dalam konsolidasi kemarin, hanya dilakukan secara tertutup antara MJ, Nahrawi dan disusul kemudian munculnya Malik Haromain. n erik purnama putra

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement