Kamis 13 Jan 2011 19:09 WIB
Pro-Kontra

Ada yang Dapat Rapor Merah

Rep: Yasmina Hasni/ Red: Johar Arif
Kuntoro Mangkusubroto
Kuntoro Mangkusubroto

REPUBLIKA.CO.ID,Laporan kinerja Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II telah diserahkan Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) kepada Presiden. Sejauh ini, nyaris semua pihak menilai kinerja kabinet tak memuaskan, sehingga Presiden perlu mengganti sejumlah menteri. Seperti apa sebenarnya kinerja KIB Jilid II? Berikut wawancara Republika dengan Kepala UKP4, Kuntoro Mangkusubroto:

Kementerian mana saja yang mendapat rapor merah?

Gak boleh saya sebutkan. Kebanyakan mereka (yang mendapat rapor merah) memberikan alasan. Kita catat, tetapi tidak mengubah penilaian. Kalau umpamanya baik ya baik, kalau kurang baik kita sebut kurang baik.

Laporan evaluasi sudah diserahkan ke Presiden?

Rabu (12/1) malam kita serahkan laporan 2010 kepada Bapak Presiden.

Laporan keseluruhan tahun 2010?

Iya

Semua kementerian/lembaga sudah mengumpulkan?

Sudah

Hasilnya?

Ya tidak boleh saya sampaikan hasilnya (kepada wartawan).

Berapa kementerian yang mendapat rapor merah?

Mudah-mudahan tidak sebanyak yang kemarin itu ya.

Kurang dari lima atau lebih dari lima?

Ah, itu saya tak boleh ngomong.

Evaluasi terakhir ada lima menteri yang merah, sekarang lebih baik dari itu, berkurang atau bertambah?

Yang mana ya..? Oh, yang kemarin itu saya sudah lupa, jadi tidak bisa membandingkan.

Jadi akan dilanjutkan pembahasan lagi atau bagaimana?

Sepenuhnya Presiden yg menentukan.

Biasanya setelah diserahkan mau diapakan?

Ya beliau (Presiden) yang menentukan. Apakah ini perlu disidangkan atau tidak. Atau dipegang oleh beliau sendiri untuk dipelajari lebih mendalam lagi.

Apakah ke depannya akan ada reshuffle?

UKP4 sama sekali tidak punya kaitan dengan reshuffle. Kami hanya melakukan suatu kajian mengenai kinerja kementerian-kementerian berdasarkan rencana-rencana aksi yang ditetapkan. Saya kira itu saja.

Kenapa masih ada yg gagal target?

Macam-macam.

Apa ada hambatan dari pencairan anggaran atau regulasi belum selesai?

Ada, ada. Ada masalah apa, macam-macamlah.

Ada alasan karena mungkin kehati-hatian dalam melaksanakan proyek?

Ada juga.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement