REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI—Atribut Natal yang berlebihan di sejumlah mal di Jakarta menuai kecaman MUI. MUI juga menyoroti pengelola pusat perbelanjaan dan hotel atau tempat rekreasi yang memaksa karyawannya yang beragama Islam mengenakan simbol-simbol Natal.
"Hanya untuk mereka yang mau, kita tidak memaksakan," kata Ester widiasih, asisten manager Matahari Cabang Mall Metropolitan Bekasi, mengenai atribut yang dikenakan oleh pegawainya. Tujuannya meramaikan suasana.
Pantauan Republika di Bekasi, gerai Matahari di Mall Metropolitan memiliki atribut natal yang paling mencolok. Di dalam ruangan tergantung atribut natal seperti potongan daun pohon cemara yang diuntai dengan lonceng.
Suasananya pun kental dengan warna merah. Pohon cemara sintetis berukuran mini terletak di beberapa sudut gerai. Sebagian petugasnya tampak menggunakan hiasan berbentuk tanduk rusa berwana merah di atas kepalanya.
Atribut itu, lanjutnya, merupakan penampilan standard yang ditentukan dalam panduan Matahari pusat. Ia menegaskan tidak semua pegawai harus menggunakan atribut natal. Mereka yang tidak mau dipersilahkan tidak menggunakannya.
Menurut Ester, tidak semua gerai Matahari menggunakan dekorasi dan atribut seperti itu. Tergantung kondisi dan hari perayaan masyarakat setempat di mana gerai berada. "Kondisi masyarakat juga menjadi pertimbangan," ujarnya.