REPUBLIKA.CO.ID,SERANG--Potongan tubuh korban mutilasi kembali ditemukan di Sungai Cengkok, Desa Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten. Kali ini potongan tubuh yang ditemukan yakni potongan pinggul.
Potongan pinggul perempuan yang telah membusuk itu ditemukan oleh Arif, 40 tahun, warga Kampung Desa Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, saat akan mengambil air wudhu di aliran air irigasi. Namun saat membasuh tangannya, Arif mencium bau busuk di sekitar irigasi tersebut.
Bau busuk yang menyengat itu ternyata berasal dari potongan tubuh yang menyangkut di pinggir sungai tidak jauh dari tempat Arif berdiri. Aparat kepolisian dan Tim Forensik dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Serang yang datang ke lokasi penemuan langsung membawa potongan tubuh korban mutilasi tersebut ke RSUD Serang untuk diotopsi.
Sehingga saat ini, potongan tubuh yang telah ditemukan antara lain, potongan badan, potongan pangkal paha sebelah kanan, potongan tangan sebelah kanan, dan potongan tangan sebelah kiri. potongan paha bagian kiri, dan sepasang betis berikut telapak kakinya dan pinggul. Sedangkan potongan tubuh yang belum ditemukan yakni, potongan kepala korban.
“Bila kepala korban ditemukan, identitasnya mudah dikenali. Fokus kami sekarang berusaha mengetahui identitas korban dulu,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Serang, Ajun Komisaris Joni Hadi Santoso, Senin (29/11).
Kapolres Serang, AKBP Krisnandi menghimbau warga yang kehilangan anggota keluarganya untuk melaporkan ke Polres Serang. Keterangan keluarga nanti akan dicocokkan dengan ciri-ciri fisik korban.
Krisnandi mengatakan, dari hasil otopsi sudah bisa dipastikan jenis kelamin korban mutilasi adalah perempuan dewasa, memiliki tinggi badan 160 -165 kilometar dengan warna kulit putih. Serta terdapat ciri khusus berupa tahi lalat di punggung korban.
Polisi pun telah mengambil sidik jari korban. Karena itu, warga yang merasa kehilangan diharapkan membawa dokumen pribadi yang terdapat sidik jari anggota keluarganya yang hilang untuk dicocokkan dengan sidik jari korban.
Sejauh ini, Polres Serang telah menerima tujuh laporan dari warga yang kehilangan anggota keluarga. Namun belum bisa dipastikan apakah korban mutilasi merupakan bagian dari anggota keluarga mereka yang hilang.
Sementara untuk proses penyelidikan, polisi baru memintai keterangan 5 orang dan belum menetapkan tersangka.