Kamis 25 Nov 2010 06:04 WIB

PKS Anggap Kasus Gayus Antara Demokrat dan Golkar

Rep: Indira Rezkisari/ Red: Endro Yuwanto
Wasekjen PKS, Mahfudz Shiddiq
Wasekjen PKS, Mahfudz Shiddiq

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PKS berharap kekompakan partai koalisi tidak digadaikan akibat perseteruan Golkar dan Demokrat dalam kasus Gayus Tambunan. Pernyataan Aburizal Bakrie bahwa mencuatnya kasus Gayus merupakan salah satu upaya memecah koalisi, dinilai PKS sesungguhnya hanya antara Golkar dan Demokrat..

''Ini lebih pada persoalan Golkar dan Demokrat. Seperti Korsel dan Korut,'' kata Wasekjen PKS, Mahfudz Shiddiq, Rabu (24/11), ketika ditanya mengenai pernyataan Aburizal. ''Kalau mereka mau ribut, silakan,'' sambung dia. Kalimatnya berlanjut, tetapi jangan gadaikan soliditas koalisi.

Kalau Demokrat memang tidak menginginkan politisasi kasus Gayus yang menyeret nama Aburizal, Mahfudz menyarankan pemerintah menyelesaikan kisruh pajak yang diduga melibatkan tiga anak usaha Grup Bakrie. ''Tuntaskan lewat proses hukum,'' ujarnya.

Mahfudz meminta perseteruan keduanya juga tidak menyeret-nyeret isu perombakan kabinet yang belakangan selalu dihembuskan Demokrat. Terlebih PKS menilai Demokrat tidak akan berani mengeluarkan Golkar dari lingkaran koalisi. ''Jangan ada ribut-ribut tapi jadi menganggu tetangga sebelah,'' kata dia.

Ketua DPP Partai Demokrat, Achsanul Kosasih, tidak melihat kasus Gayus sebagai upaya memecah koalisi. Katanya, tidak mungkin koalisi dicoba dipecah lewat kasus seperti ini. Pandangan lain datang dari Ruhut Sitompul yang juga Ketua DPP Partai Demokrat. Ruhut justru menyesalkan pernyataan Aburizal.

Menurut Ruhut, sikap Aburizal terlampau cengeng. ''Kapan Pak SBY bisa kerja fokus kalau diganggu terus,'' kata Ruhut. Aburizal, sambungnya, harus bisa menghayati makna koalisi. Sikap Aburizal itu bahkan bukan tidak mungkin membuat Demokrat memilih mengubah komposisi kabinet dan mengganti Golkar dengan PDIP.

Sebelumnya, Aburizal Bakrie selaku Ketua Umum Partai Golkar merasa mencuatnya kasus Gayus sebagai upaya memecah belah koalisi selain membunuh karakternya. Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, menegaskan partainya menganggap kabar akan pertemuan Gayus dan Ical di Bali sebagai fitnah yang menyakitkan. Golkar kini sedang berupaya menyelidiki siapa aktor di balik perjalanan Gayus ke Bali.

Tak sekadar mengandalkan polisi, kata Priyo, Golkar menginvestigasi sendiri siapa aktor yang kemudian mengkait-kaitkan kepergian Gayus dengan Aburizal. Meski tersinggung juga dengan pernyataan Ruhut, Golkar mempersilakan Presiden SBY merombak kabinetnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement