REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-–Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung, meminta aparat penegak hukum tidak saling menyalahkan dalam kasus keluarnya terdakwa mafia pajak, Gayus H Tambunan, dari selnya hingga bisa pelesir ke Bali. Aparat penegak hukum justru perlu menjadikan peristiwa ini sebagai momentum membangun sistem hukum yang terbuka.
Pramono menyayangkan banyak terpidana yang dengan mudah keluar masuk penjara. Meski keadaan itu sesungguhnya diketahui tapi tidak ada efek jera bagi pelaku dan petugas pemberi izin. Pengakuan Gayus akan kepergiannya ke Bali perlu disambung dengan upaya menjerat pemain-pemain utama yang memiliki kekuasaan melebihi Gayus.
‘’Ini bukan persoalan kangen-kangenan sama istri, kenapa kalau mau kangen-kangenan tidak di rumah. Kenapa harus ke Bali?’’ tanya Pramono, Selasa (16/11).
Kasus Gayus dinilai Pramono menguak tabir wajah penegakan hukum di Tanah Air. ‘’Kasus Gayus harus dijadikam momentum,’’ ucap dia.
Pemberian izin di luar kewajaran, ditambah praktik suap yang menyertainya, dikatakan Pramono banyak terjadi. Dan, Gayus hanya pemain kecil dalam praktik ini. Dia menegaskan, pemain yang lebih besar harus juga bisa ditemukan kepolisian demi menghindari praktik serupa di kemudian hari.