REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI--Heru Adiyanto (40), salah seorang relawan anggota Karang Taruna Wirabakti asal Sukun, Malang, Jawa Timur, meninggal dunia di rumas sakit diduga akibat kelelahan membantu para pengungsi bencana Gunung Merapi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Koordinator Tanggap Darurat Bencana Merapi, Palang Merah Indonesia Cabang Boyolali, Isyato, di Boyolali, Senin, menjelaskan, Heru Adiyanto yang bergabung dengan Jalin Merapi Boyolali tersebut meninggal, di Rumah Sakit Umum PKU Singkil, Boyolali, Ahad (14/11) pukul 20.30 WIB.
Jenazah relawan tersebut, kata Isyato, langsung dibawa ke RSUD Pandan Arang Boyolali. Jenazah kini sudah diserahkan ke pihak keluarganya oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Boyolali, Karseno, di RSUD Pandan Arang Boyolali, Senin sekitar pukul 08.00 WIB.
Pemkab Boyolali juga menyerahkan uang santunan kepada pihak keluarga relawan tersebut senilai Rp2,5 juta yang diserahkan langsung oleh Asisten I Setda Boyolali yang mewakili Bupati Seno Samodro yang berhalangan hadir.
Menurut Isyato, relawan tersebut membantu di dapur umum, di Posko Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali. Relawan itu, diduga kelelahan melayani para pengungsi yang mencapai sekitar 60 ribuan jiwa. "Banyak relawan yang jatuh sakit akibat kelelahan karena jumlahnya tidak seimbang dibanding warga yang pengungsi," katanya.
Sementara itu, relawan yang jatuh sakit akibat faktor kelelahan adalah relawan PMI Boyolali, Tulus, harus dilarikan ke RSUD Pandan Arang untuk mendapat pertolongan medis, Ahad (14/11). Menurut Sujadi, petugas kesehatan Puskesmas II Boyolali, Tulus jatuh sakit saat di pos kesehatan Kabupaten yang dekat dengan Puskesmas II Boyolali. Sehingga, petugas kesehatan Puskesmas langsung melarikan ke rumah sakit.
"Korban mengalami "kolik" yang menimbulkan rasa sakit hebat pada perutnya, kemungkinan karena faktor kelelahan atau memiliki riwayat sakit maag," Sujadi.
Menurut koordinator relawan dapur umum di Posko Transito Boyolali, Suparno , banyak relawan yang ambruk pingsan kelelahan beberapa hari sebelumnya. Hal tersebut, katanya, disebabkan selain jumlah relawan tidak sebanding dengan jumlah pengungsi, pola distribusi logistik juga kurang memadai. Akibatnya, tenaga relawan sangat terkuras dan di sisi lain kondisi stamina mereka juga kurang fit, sehingga mudah jatuh sakit.