REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Sebanyak 96 orang korban gempa dan tsunami yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, belum ditemukan Tim Search And Rescue (SAR). "Data yang dihimpun, sebanyak 96 orang korban tsunami yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai, belum ditemukan Tim SAR," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana BPBD Sumbar, Ade Edwar, di Padang, Senin.
Gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter disusul gelombang tsunami yang terjadi di Kabupaten Kepuluan Mentawai pada Senin (25/10), menyebabkan sekitar 449 orang meninggal dunia. Korban yang mengalami luka-luka ketika terjadi gempa dan Tsunami yakni 270 orang mengalami luka berat, 142 orang kondisi luka ringan. Warga yang berada pada tempat pengungsian sebanyak 14.983 jiwa.
Rumah warga yang rusak akibat gempa dan tsunami sebanyak 517 unit kondisi rusak berat, 204 unit rumah rusak ringan, rumah dinas 4 unit, 2 unit rusak berat Resort, 1 unit kapal pesiar terbakar, 1 unit kapal pesiar rusak ringan. Sementara fasilitas umum yang rusak, ketika terjadi gempa dan tsunami yakni jembatan 7 unit, jalan P2D rusak sepanjang 8 km.
Ade Edwar mengatakan, saat ini ada tiga orang korban tsunami terjadi di Kabupaten Kepuluan Mentawai yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat M Jamil Padang. "Korban menjalani perawatan yakni, Nelli (19) warga Malakopak, Pardamaian (26) warga Dusun Eruk Parabout, Desa Malakopak, Melda Yanti (12) warga Muntee, Kabupaten Mentawai," katanya.
Satu orang bayi lahir pascagempa dan tsunami di Kabupaten Mentawai, yang belum diberi nama oleh kedua orang tuanya meninggal dunia di Rumah Sakit Umum M Jamil Padang. Dia menambahkan, pasien bernama Nelli (19) setelah melahirkan di Desa Malakokap, Kabupaten Kepuluan Mentawai, harus menjalani perawatan di Rumah Sakit M Jamil, Padang. Sementara dua orang lagi, yakni Melda Yanti (12) mengalami luka pada bagian pinggang sebelah kiri.
"Sedangkan pasien bernama Pardamaian (26), warga dusun Eruk Parabout, desa Malakopak mengalami trauma tumpul (perlukaan pada abdomen tanpa penetrasi ke dalam rongga peritoneum,red) diakibatkan oleh pukulan, benturan, ledakan, deselarasi (perlambatan),"kata Ade Edwar.
Saat ini Pardamian berada di ruang RR rumah saki M.jamil Padang. Pihak Rumah Sakit M.Jamil Padang, belum melakukan operasi pada Perdamian, melihat dulu kondisi pasien. Tim SAR serta dibantu para relawan masih terus melakukan pencarian terhadap korban meninggal dunia maupun warga hilang, serta menyalurkan bantuan yang telah diterima dari sejumlah pihak baik pemerintah, swasta, maupun LSM.