Kamis 28 Oct 2010 04:38 WIB

PPP: Reshuffle Sebaiknya Setelah Penangan Bencana Selesai

Rep: Rosyid Nurul Hakim/ Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Seketaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Irgan Chairul Mahfidz, meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk bisa menahan diri melakukan reshuffle kabinet. Perombakan menteri sebaiknya dilakukan setelah proses penanganan bencana yang banyak terjadi sudah selesai sepenuhnya.

"Ini masih penanganan bencana, rasanya kurang elok kalau melakukan reshuffle," ujar Irgan ketika dihubungi Republika, Rabu (27/10).

Menurutnya, presiden harus menunggu hingga semua kondisi tenang. Masyarakat korban bencana sudah mendapatkan bantuan yang tepat dan proses rehabilitasi sudah berjalan lancar. "Apalagi menterinya berkaitan dengan penanganan bencana ini," kata Irgan.

 Akan tetapi keputusan terkait waktu dan siapa yang akan dikocok ulang, dia menyerahkan pada presiden. Sebab reshuffle memang menjadi kewenangan kepala negara. Reshuffle penting dilakukan untuk mengevaluasi menteri yang bekerja dibawah standar, jadi kegiatan tersebut harus diapresiasi.

Kemudian ketika ditanya tentang kemungkinan menteri dari PPP di rombak, Irgan melihat belum ada indikasi ke arah itu. Karena prestasi yang ditunjukan menteri-menteri dari PPP masih diatas standar. "Saya rasa harus ada indikator seseorang untuk di reposisi. Menteri kita kinerjanya banyak," ujarnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement