Senin 25 Oct 2010 05:49 WIB

Usulan Gelar Pahlawan Bagi Suharto Diminta Jangan Dipolemikkan

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Suharto
Suharto

REPUBLIKA.CO.ID,BANDARLAMPUNG--Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN), Hatta Rajasa, meminta semua pihak tidak mempolemikkan wacana pengangkatan Soeharto sebagai salah satu pahlawan nasional pada 10 November 2010 mendatang.

"Saya rasa konsentrasi penuh terhadap pembangunan saat ini harus tetap menjadi prioritas, jadi hal-hal yang terkait dengan pro-kontra mengenai pemberian gelar kepada Soeharto sebaiknya tidak dikembangkan," kata dia, usai membuka Musyawarah Wilayah III PAN Lampung, di Bandarlampung, Ahad (24/10.

   

Dia juga menekankan, meskipun termasuk sebagai salah satu lokomotif gerakan reformasi di Indonesia, PAN saat ini tidak mengerahkan konsentrasinya terhadap hal itu, melainkan kepada hal lain yang lebih

bermanfaat. "Kami lebih berkonsentrasi kepada pembangunan ke depan, jadi tidak terlalu ingin larut dengan polemik itu," kata dia.

Hatta melanjutkan, dirinya telah mengkomunikasikan sikap partai tersebut kepada anggota DPR dari fraksi PAN, yang akan membahas hal tersebut pada Senin (25/10). Sebelumnya, Kementerian Sosial mengajukan 10 nama tokoh yang telah diseleksi untuk memperoleh gelar pahlawan nasional kepada Dewan Gelar, Tanda Kehormatan, dan Tanda Jasa.

Ke-10 nama tersebut adalah mantan Gubernur DKI Ali Sadikin dari Jawa Barat, Habib Sayid Al Jufrie dari Sulawesi Tengah, mantan presiden HM Soeharto (Jawa Tengah), mantan presiden KH Abdurrahman Wahid (Jawa Timur). Selain itu, gelar tersebut juga akan diberikan kepada Andi Depu dari Sulawesi Barat, Johanes Leimena (Maluku), Abraham Dimara (Papua), Andi Makkasau (Sulawesi Selatan), Pakubuwono X (Jawa Tengah), dan Sanusi (Jawa Barat).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement