REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Kedatangan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar di Kota Malang, Jawa Timur, disambut aksi puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Dalam aksi yang digelar di persimpangan Jalan Dieng Malang, Sabtu, terlihat puluhan aktivis selain membawa sejumlah poster yang bertuliskan mengecam pemerintah, juga menggelar teaterikal tutup mulut dan tidur di permukaan jalan beraspal.
Rendy, koordinator aksi, menjelaskan, aksi serta teaterikal yang dilakukan mahasiswa antara lain berisikan kecaman terhadap pemerintah yang kurang peduli terhadap nasib kaum buruh. Dalam aksi tersebut, mahasiswa menuntut pemerintah khususnya Menakertrans membatalkan revisi Undang-Undang (UU) Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dan menolak UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Jamsosnas dan RUU Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Nasional.
"Kami meminta kepada pemerintah untuk membatalkan revisi UU Nomor 13/2003, sebab UU tersebut merugikan para buruh," ujar Rendy dalam orasinya. Selain itu, aksi tersebut juga meminta pemerintah menghapus sistem kerja kontrak dan memberikan upah layak kepada buruh.
Sebab, kata dia, mahasiswa menilai pemerintah terlalu mengacu pada rezim kapitalis yang hanya menguntungkan pihak pengusaha. Aksi tersebut dilakukan oleh sejumlah elemen mahasiswa, seperti SPBI, SBSI-M, SBDM, SPM, FMN, SMART, APSM, PMKRI, ATKI serta FORBAS.
Meski disambut dengan aksi, kedatangan Muhaimin yang bertujuan menyampaikan kuliah umum di Universitas Merdeka (Unmer) Malang tersebut tampak tidak tergangu. Menanggapi adanya aksi, Menteri Muhaimin langsung menerima perwakilan mahasiswa untuk diajak berbicara. Selain menerima sejumlah perwakilan aksi, Muhaimin juga menyatakan bisa menerima tuntutan mahasiswa tersebut.