Selasa 19 Oct 2010 06:59 WIB

Kemenlu Bahas Imigran Gelap Srilanka

REPUBLIKA.CO.ID,CILEGON--Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia sudah mulai melakukan pembahasan imigran gelap dari Srilanka yang saat ini diamankan oleh Polair Banten di Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. "Betul, pihak Kemenlu dengan seluruh pejabat terkait baru saja melakukan pembahasan mengenai penanganan apa yang dilakukan, terhadap imigran gelap dari Srilanka yang terdampar di Pulau Panaitan dan ditemukan oleh nelayan pancing pada Sabtu siang kemarin," kata kepala Divisi Keimigrasian pada kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Banten, Senin.

Dia menjelaskan, pembahasn lebih cepat dilakukan oleh sejumlah pihak yang berkompeten seperti Deplu dilakukan agar proses permasalahan keimigrasian tersebut dapat diselesaikan dengan cepat , tidak seperti pengalaman tahun-tahun sebelumnya. "Kami ingin penanangannya dapat dilakukan dan diatasi sebaik mungkin, sehingga efek negatif atas penanganan imigran gelap ini tidak seperti tahun - tahun sebelumnya," katanya menjelaskan.

Sebagai gambaran, katanya, ketika pihaknya melakukan penanganan ratusan imigran gelap dari Srilanka beberapa bulan lalu. "Kami tidak mau penanganan ratusan imigran gelap yang juga dari Srilanka terjadi beberapa waktu lalu, dimana proses penanganannya memerlukan waktu lama," katanya.

Pihaknya dalam pembahasan dengan Deplu, mengeluarkan beberapa opsi, selain langsung memindahkan imigran ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Tanjung Pinang, Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, juga membuat pilihan seperti membiarkan mereka di daerah Sumur. "Kami akan terus lakukan upaya terbaik. Tapi opsi langsung di evakuasi ke Rudemin Tanjung Pinang Riau adalah langkah yang tepat," katanya menjelaskan.

Diketahui, sebelumnya, 255 orang imigran gelap asal Srilanka tersebut diamankan Pasukan TNI AL Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) pada 11 Oktober 2009 lalu. Mereka saat ini sudah dievakuasi ke Rudemin Tanjung Pinang, Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement