Jumat 15 Oct 2010 02:09 WIB

Presiden Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana Wasior

Rep: M Ikhsan/ Red: Siwi Tri Puji B
Banjir bandang di Wasior, Papua Barat.
Banjir bandang di Wasior, Papua Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, TELUK WONDAMA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk melanjutkan masa tanggap darurat dalam penanganan bencana banjir bandang di Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Masa tanggap darurat yang seharusnya berakhir pada 18 Oktober 2010 itu diperpanjang selama dua pekan. Presiden ingin alat berat ditambah untuk memperlancar proses rekonstruksi.

 

"Kegiatan tanggap darurat ini harus dilanjutkan, ditambah lagi alat-alatnya, ditambah lagi petugasnya, agar bisa dilakukan semua bantuan yang diperlukan oleh saudara-saudara yang memerlukan," kata Presiden di hadapan puluhan pengungsi di lapangan Bandara Margono, Wasior, Kamis (14/10). Pengungsi berada di lima tenda, berasal dari desa-desa sekitar bandara yang rumahnya hancur diterjang banjir bandang.

 

"Bersamaan dengan berlakunya tanggap darurat ini, sedang disiapkan rencana induk oleh daerah dalam hal ini Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Teluk Wondama, dengan bantuan pusat," kata Presiden. Rencana induk itu bertujuan agar setelah tanggap darurat selesai ada pembangunan kembali bangunan-bangunan dan fasilitas publik lainnya dalam masa rehabilitasi dan rekonstruksi.

 

Sebelum rencana pembangunan itu dilakukan, kata Presiden, perlu ada hunian dan sekolah sementara. Presiden mengatakan, ada empat aliran sungai yang menyapu Distrik Wasior. "Kita akan pertimbangkan lagi apakah tempat-tempat hunian yang betul-betul di muara empat sungai itu masih aman di situ atau kita geser ke beberapa tempat," kata Presiden. Kalau memang tidak aman, maka hunian perlu digeser sambil menunggu tempat yang lebih aman untuk dihuni.

 

"Saya serahkan ke daerah sarana seperti apa, yang penting saudara-saudara yang akan tinggal di sini lagi itu aman," katanya. Menurut Presiden, tidak bisa diketahui apakah dalam waktu ke depan ada hujan sangat deras lagi yang menyebabkan banjir bandang. Jika sudah ada sarana lebih memadai, Presiden yakin tidak akan ada banyak korban jiwa seperti yang telah terjadi saat ini. Bahwa untuk membangun kembali diperlukan material, bahan-bahan bangunan. Untuk mempercepat, di samping yang ada saat ini, juga kita perlu bantukan dari pusat," kata Presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement