Jumat 08 Oct 2010 02:37 WIB

Presiden Akan Kunjungi Perbatasan RI-Timor Leste

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan berkunjung ke perbatasan Indonesia-Timor Leste di Atambua, Ibu Kota Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, sekaligus bernostalgia dengan prajurit TNI-AD dari Yonif 744/Satya Yudha Bhakti.

"Selain meresmikan Taman Nostalgia Gong 2000 di Kupang, Presiden SBY juga akan berkunjung ke perbatasan RI-Timor Leste yang saat ini dijaga oleh para prajurit dari Yonif 744/SYB," kata Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Kol (Arh) I Dewa Ketut Siangan kepada pers di Kupang, Kamis.

Danrem Siangan mengatakan kunjungan Prsiden akan dilakukan setelah Wakil Presiden Boediono mengunjungi Ende, Pulau Flores pada November 2010.

Di Ende, Wapres akan melepas ekspedisi budaya nusantara yang disponsori Harian Kompas serta pemugaran situs Bung Karno dan patung Bung Karno di lapangan Pancasila Ende. Patung Bung Karno di Lapangan Pancasila Ende dinilai banyak kalangan tidak memiliki kemiripan sama sekali dengan Bung Karno sehingga dipandang perlu untuk direnovasi.

Danrem Wirasakti mengatakan kunjungan Presiden SBY ke perbatasan untuk bernostalgia dengan para prajurit Yonif 744/SYB itu, karena SBY pernah menjadi Komandan Batalyon 744/SYB ketika beroperasi di Timor Timur semasa integrasi.

Batalyon elite milik Kodam IX/Udayana ini memiliki reputasi luar biasa dalam menumpas gerakan pengacau keamanan (GPK) di Timor Timur semasa integrasi. Ketika Timtim memilih merdeka dan lepas dari NKRI pada Agustus 1999, batalyon ini tetap dipertahankan eksistensinya oleh Pangdam IX/Udayana (waktu itu) Mayjen TNI Kiky Syahnakri, sementara batalyon lain dilebur ke Yonif 743/PSY milik Korem 161/Wirasakti Kupang.

Batalyon elite milik Kodam IX/Udayana ini akhirnya diserahkan ke Korem 161/Wirasakti Kupang sebagai pasukan organik Korem selain Yonif 743/Pradnya Samapta Yudha (PSY). Yonif 744/SYB saat ini menjadi batalyon permanen yang menjaga tapal batas RI-Timor Leste dan bermarkas di Atambua.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement